Membicarakan dampak penyalahgunaan narkoba dengan anak jangan dianggap sebagai hal tabu. Sebaliknya, anak harus mengetahui bahaya zat terlarang tersebut sejak dini agar kemungkinannya terhindar dari bahaya narkoba juga semakin tinggi.
Narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) adalah zat atau obat bersifat alamiah, sintetis, maupun semisintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan narkoba merupakan zat buatan atau yang berasal dari tanaman dan memberi efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Sebagai orangtua, tugas Anda adalah memastikan anak tidak pernah menyentuh barang haram yang juga dikenal sebagai napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) ini.
Salah satu langkah yang dapat Anda ambil adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
Dampak penyalahgunaan narkoba dapat dikategorikan berdasarkan banyak kriteria, misalnya efek jangka pendek atau jangka panjang, ataupun langsung atau tidak langsung.
Selain itu, dampak narkoba juga tergantung pada jenis narkoba yang digunakan, seberapa banyak yang telah dikonsumsi, dalam jangka waktu berapa lama, kondisi kesehatan orang itu sendiri, maupun faktor lainnya.
Berikut adalah dampak narkoba dalam jangka pendek dan panjang bagi kesehatan:
Ketika seseorang menyalahgunakan narkoba dalam jangka panjang, ia juga akan mengalami ketergantungan narkoba yang merupakan salah satu bentuk kelainan otak.
Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang mengonsumsi narkoba akan merasakan ketergantungan selama zat berbahaya dalam narkoba belum merusak sel-sel otak.
Kerusakan sel otak yang mengakibatkan ketergantungan itu juga dapat menimbulkan dampak narkoba lain, seperti berkurangnya kepuasan yang dirasakan si penderita ketika makan atau berhubungan seksual, sering merasa stres, tidak bisa membuat keputusan, hingga kehilangan kemampuan belajar, dan mengingat.
Kondisi ini akan membuat si penderita sulit menghentikan pemakaian narkoba, bahkan ketika mereka berusaha keras untuk keluar dari jerat barang haram tersebut.
Dampak penyalahgunaan narkoba yang lebih luas juga terlihat pada lingkungan. Misalnya, pecandu narkoba akan rentan melakukan tindak kriminal, terlibat dalam perkelahian, serta memberi efek buruk pada lingkungan tempat tinggalnya.
Tidak ada orangtua waras yang ingin anaknya terjerumus dalam narkoba. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa anak sangat rentan terpapar dampak narkoba, apalagi jika mereka kini berusia belasan tahun (remaja) yang suka mengeksplorasi hal-hal baru.
Untuk menghindarkan anak dari narkoba, bicarakan mengenai dampak penyalahgunaan narkoba ini di waktu yang tepat saat Anda bisa bicara empat mata dengan anak. Singkirkan telepon genggam Anda dan jangan mulai pembicaraan saat Anda sedang marah, mabuk, atau kelelahan.
Berikut beberapa tips yang dapat digunakan oleh orangtua ketika membicarakan soal napza pada remaja:
Selain melakukan diskusi dengan anak, orangtua juga dapat melakukan langkah preventif, yaitu selalu mengetahui aktivitas anak dan keberadaannya setiap saat. Orangtua juga perlu tahu jenis teman yang berinteraksi dengan anak Anda, serta obat apa saja yang sedang dikonsumsi oleh anak.
Beri pujian pada anak ketika ia melakukan hal untuk menghindari napza dan dampak penyalahgunaan narkoba di atas. Yang tak kalah penting, berikan contoh baik kepada anak dengan tidak mengonsumsi narkotika dan berbagai zat yang membahayakan tubuh lainnya.