Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia saat ini. Namun sebenarnya untuk mencegah hipertensi bisa dilakukan dengan mudah, yakni tidak sering mengonsumsi daging. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya
Hubungan daging dengan hipertensi
Pada normalnya, tekanan darah seseorang berada 120/80 mmhg. Jika lebih dari itu, maka bisa dipastikan, Anda menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Banyak yang beranggapan bahwa hipertensi disebabkan oleh daging kambing. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebuah penelitian menunjukan bahwa daging kambing memiliki kalori cukup rendah.
Ada beberapa macam daging yang memang bisa menyebabkan hipertensi, yakni daging merah. Daging merah sendiri terdiri dari, daging sapi dan domba. Rupanya daging merah memiliki kandungan kolesterol cukup tinggi.
Kandungan kolesterol itulah yang menyebabkan tekanan darah tinggi meningkat. Bukan hanya itu saja, daging merah juga memiliki kandungan lemak trigliserida. Kandungan juga termasuk dalam kolesterol jahat. Semakin tinggi kolesterol jahat di dalam tubuh, maka akan semakin rentan hipertensi menyerang.
Pasalnya, kolesterol jahat akan menumpuk di dalam tubuh, terlebih pada pembuluh darah. Kolesterol tersebut akan membentuk plak, sehingga pembuluh darah menyempit dan mengeras. Dengan begitu, jantung harus bekerja ekstra. Pasalnya, pasokan darah ke seluruh tubuh berkurang.
Makanan lain yang harus dihindari
Bukan hanya daging saja, ada beberapa makanan juga yang harus dihindari untuk mencegah tekanan darah tinggi. Salah satunya adalah makanan dengan kandungan sodium terlalu tinggi. Selain itu, kulit ayam dan daging olahan juga harus dihindari. Pasalnya, kedua makanan tersebut memiliki kandungan lemak jahat tinggi di dalamnya.
Makanan pengganti daging
Untuk bisa mencegah terjadinya hipertensi, bisa dengan mengonsumsi makanan pengganti daging. Ada beberapa makanan yang baik untuk mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi. Salah satunya adalah pisang dengan kandungan potasiumnya. Selain itu, perbanyak makanan berserat agar sistem metabolisme lebih baik.
Jangan lupakan untuk mengonsumsi kacang – kacang dan biji – bijian. Kedua makanan tersebut memiliki kandungan vitamin dan mineral cukup tinggi di dalamnya.
by : http://promkes.kemkes.go.id