Kiat Menjaga Tulang Anda Tetap Sehat
Admin rsud | 06 Agustus 2020 | 614 kali
Melindungi kesehatan tulang lebih mudah daripada yang Anda pikirkan. Pahamilah bagaimana pola makan, aktivitas fisik, dan faktor gaya hidup lainnya dapat memengaruhi massa tulang.
Tulang memiliki banyak peran dalam tubuh – memberikan struktur, melindungi organ, menambatkan otot dan menyimpan kalsium. Meskipun penting untuk menciptakan tulang yang kuat dan sehat selama masa kanak-kanak dan remaja, Anda dapat mengambil langkah-langkah selama masa dewasa untuk melindungi kesehatan tulang Anda.
Mengapa kesehatan tulang penting?
Tulang Anda terus berubah – sel tulang baru dibuat dan sel tulang lama dihancurkan. Saat Anda muda, tubuh membuat tulang baru lebih cepat daripada menghancurkan tulang lama, dan massa tulang meningkat. Kebanyakan orang mencapai massa tulang puncaknya sekitar usia 30 tahun. Setelah itu, masa tulang akan semakin berkurang.
Seberapa besar kemungkinan Anda terkena osteoporosis – suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh – tergantung pada seberapa banyak massa tulang yang didapatkan pada saat mencapai usia 30 dan seberapa cepat Anda kehilangannya setelah itu.
Apa yang memengaruhi kesehatan tulang?
Sejumlah faktor dapat memengaruhi kesehatan tulang. Sebagai contoh:
- Jumlah kalsium dalam diet Anda. Pola makan rendah kalsium berkontribusi pada penurunan kepadatan tulang, kehilangan massa tulang dini dan peningkatan risiko patah tulang.
- Aktivitas fisik. Orang yang jarang berolahraga memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi daripada orang yang rajin berolahraga.
- Penggunaan tembakau dan alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tembakau berkontribusi pada resiko osteoporosis. Demikian pula, konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
- Jenis kelamin. Anda berisiko lebih besar terkena osteoporosis jika Anda seorang wanita, karena wanita memiliki lebih sedikit jaringan tulang daripada pria.
- Berat badan. Anda lebih berisiko terkena osteoporosis jika berat Anda kurang dari normal (BMI kurang dari 19) atau memiliki kerangka tubuh yang kecil karena Anda memiliki lebih sedikit massa tulang.
- Usia. Tulang Anda menjadi lebih tipis dan lebih lemah seiring bertambahnya usia.
- Ras dan riwayat keluarga. Anda berisiko terbesar terkena osteoporosis jika Anda berkulit putih atau ras Asia. Selain itu, memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita osteoporosis menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar – terutama jika Anda juga memiliki keluarga dengan riwayat patah tulang.
- Kadar hormon. Terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan keropos tulang. Pada wanita, kehilangan tulang meningkat secara dramatis saat menopause karena menurunnya kadar estrogen. Tidak menstruasi yang lama (amenore) sebelum menopause juga meningkatkan risiko osteoporosis. Pada pria, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan hilangnya massa tulang.
- Gangguan makan dan kondisi lainnya. Orang yang menderita anoreksia atau bulimia berisiko kehilangan tulang. Selain itu, operasi perut (gastrektomi), operasi penurunan berat badan, dan kondisi seperti penyakit Crohn, penyakit celiac dan penyakit Cushing dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menyerap kalsium.
- Obat-obatan tertentu. Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, seperti prednison, kortison, prednisolon, dan deksametason, dapat merusak tulang. Obat lain yang mungkin meningkatkan risiko osteoporosis termasuk aromatase inhibitor untuk mengobati kanker payudara, inhibitor serotonin reuptake selektif, metotreksat, beberapa obat anti-kejang, seperti fenitoin (Dilantin) dan fenobarbital, dan inhibitor pompa proton.
Apa yang bisa saya lakukan untuk menjaga tulang saya tetap sehat?
Anda dapat mengambil beberapa langkah sederhana untuk mencegah atau memperlambat osteoporosis. Sebagai contoh:
- Sertakan banyak kalsium dalam diet Anda. Untuk orang dewasa usia 19 hingga 50 tahun dan pria berusia 51 hingga 70 tahun, Recommended Dietary Allowance (RDA) kalsium adalah 1.000 miligram (mg) kalsium sehari. Rekomendasi meningkat menjadi 1.200 mg sehari untuk wanita setelah usia 50 dan untuk pria setelah usia 70. Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu, kacang almond, brokoli, kangkung, salmon kalengan dengan tulang, sarden dan produk kedelai, seperti tahu. Jika Anda kesulitan mendapatkan kalsium yang cukup dari makanan, tanyakan kepada dokter Anda tentang konsumsi suplemen.
- Perhatikan vitamin D. Tubuh Anda membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Untuk orang dewasa usia 19 hingga 70, RDA vitamin D adalah 600 unit internasional (IU) per hari. Rekomendasi ini meningkat menjadi 800 IU per hari untuk orang dewasa yang berusia 71 tahun ke atas. Sumber vitamin D yang baik termasuk ikan, seperti salmon, trout, bandeng, dan tuna. Selain itu, jamur, telur, dan makanan yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu dan sereal, adalah sumber vitamin D yang baik. Sinar matahari juga berkontribusi pada produksi vitamin D. tubuh. Jika Anda khawatir apakah Anda mendapatkan cukup vitamin D, tanyakan kepada dokter Anda tentang konsumsi suplemen.
- Sertakan aktivitas fisik dalam rutinitas harian Anda. Latihan menahan beban, seperti berjalan, jogging, dan naik tangga, dapat membantu Anda menciptakan tulang yang kuat dan memperlambat osteoporosis.
- Hindari penyalahgunaan zat. Jangan merokok. Jika Anda seorang wanita, hindari minum lebih dari satu minuman beralkohol setiap hari. Jika Anda seorang pria, hindari minum lebih dari dua minuman beralkohol sehari.
Mintalah bantuan dokter Anda
Jika Anda mengkhawatirkan kesehatan tulang Anda atau faktor risiko osteoporosis Anda, termasuk riwayat patah tulang baru-baru ini, konsultasikan dengan dokter Anda. Ia mungkin merekomendasikan pemeriksaan kepadatan tulang. Hasilnya akan membantu dokter Anda mengukur kepadatan tulang Anda dan menentukan tingkat pengeroposan tulang Anda. Dengan mengevaluasi informasi ini dan faktor-faktor risiko Anda, dokter Anda dapat menilai apakah Anda mungkin kandidat untuk pengobatan untuk membantu memperlambat pengeroposan tulang.
Telah direrview oleh: dr. Sylvani Gani