Ketika seseorang dilanda masalah kesehatan, baik itu kecelakaan atau penyakit serius, bisa dipastikan ia membutuhkan lebih dari sekadar pengobatan medis. Bila itu terjadi pada sahabat atau kerabat dekat Anda, maka berikanlah dukungan moral sebagai upaya menguatkan mental.
Ketika seseorang sakit, rasa khawatir atau terguncang juga turut dialami oleh orang sekitar, misalnya teman atau keluarga. Dilansir dari Huffington Post, Anne Moyer, salah satu peneliti dan asisten profesor dari Stony Brook University, memaparkan hal tersebut.
Anda mungkin akan kaget, ketakutan dan khawatir atas kondisi yang dialami orang terdekat itu. Kondisi ini bisa menjadi momen yang sulit untuk kedua belah pihak, baik penderita maupun Anda yang berada dalam lingkaran terdekat,” ujarnya.
Memberikan dukungan moral yang tepat ternyata juga tidak semudah yang dibayangkan. Moyer membeberkan sejumlah kiat untuk mendukung kerabat atau teman yang tengah dilanda masalah kesehatan:
1. Katakanlah sesuatu
Pemeo “Diam itu Emas” tidak berlaku pada kasus ini. Dengan berbicara dan mengungkapkan sesuatu yang positif kepada kerabat yang sedang dilanda masalah kesehatan, Anda telah menunjukkan sikap positif, sebagai upaya menolongnya melewati masa-masa sulit tersebut.
“Lebih baik berkata sesuatu daripada tidak sama sekali. Sekalipun mengungkapkan bahwa Anda bingung dengan apa yang hendak diucapkan, itu lebih baik karena mampu menunjukkan sikap peduli dan selalu ada untuk mereka,” kata Ron Blake, ahli post-traumatic disorder.
Berkata sesuatu maksudnya adalah mengungkapkan kesediaan untuk selalu berada di samping pasien saat melewati masa-masa sulit. Kasus ini akan menjadi berbeda ketika Anda bersikap sok tahu atas apa yang menimpanya.
2. Jangan bersikap seperti seorang tenaga medis
Sekalipun Anda adalah seorang dokter, hindari bersifat seolah-olah tahu segalanya tentang kondisi kesehatan yang menimpa kerabat Anda tersebut. Sebenarnya yang sangat mereka butuhkan adalah dukungan dari orang-orang terdekatnya, termasuk Anda.
“Orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan serius biasanya sudah ditangani oleh pakar medis secara profesional. Jadi mereka sebetulnya tak butuh pendapat medis lain dari Anda,” ujar Christina Pandapas, yang pernah didiagnosis mengidap kanker rektum stadium tiga pada usia 46 tahun.
3. Berikan dorongan positif
Menurut Pandapas dorongan yang bersifat positif dalam momen-momen kecil dan tak terduga, perlu dilakukan secara terus-menerus. Anda bisa melakukannya dengan cara melontarkan pujian dan memberikan semangat. Kalimat yang bisa Anda sampaikan bisa berupa sanjungan singkat seperti “aku yakin kamu bisa,” “kamu sungguh hebat,” dan sejenisnya. Cara ini dirasa lebih baik daripada Anda sibuk membahas mengenai kondisi kesehatannya.
4. Habiskan waktu bersamanya seperti biasa
Ada kalanya lebih baik memperlakukan orang yang sedang didera masalah kesehatan serius, sama seperti saat ia sehat. Ajaklah ia melakukan aktivitas normal seperti biasa, misalnya menonton televisi, jalan-jalan sore, dan membahas topik yang sedang tren, Ingat, jangan membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan kondisi kesehatannya.
“Memahami kondisi seseorang yang sedang dilanda masalah kesehatan sangatlah penting. Dukungan pasti dibutuhkan, namun terkadang dia juga lelah untuk terus bersabar,” tutur Pandapas.
5. Jangan pernah menghilang
Memberi dukungan tak cukup sekali atau dua kali, apalagi jika penderita mengeluhkan kondisinya di waktu yang tak terduga. Jaga komunikasi secara baik dan jangan menghilang dalam waktu yang lama.
“Ketika saya merasa lelah dengan semua ini, teman-teman selalu memberikan kejutan seperti membawakan seikat bunga, surat bersifat dukungan, hingga kabar bahwa mereka akan berkunjung dalam waktu dekat. Hal itulah yang amat saya butuhkan,” kata Pandapas.
Ketika seseorang menderita penyakit tertentu, Ia bisa saja tiba-tiba menangis karena merasa kesepian atau tak berguna, karena hanya bisa berbaring di rumah sakit dan tak bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya. Oleh sebab itu, dukungan Anda sebagai teman atau keluarga sangatlah diperlukan.
Berikan dukungan dengan cara-cara yang tak membuatnya semakin terluka atau memikirkan masalah kesehatan yang dideritanya. Anda bisa memilih beberapa kiat di atas untuk dilakukan. Dan satu hal, siapkan semangat dan senyum termanis untuk mendampinginya agar ia termotivasi.