Apakah Anda memiliki ketakutan berlebihan terhadap sesuatu hal, misalnya kucing, debu atau apapun itu? Jika ya, Anda berarti tengah memiliki fobia. Fobia sebenarnya merupakan gangguan kecemasan yang dalam kondisi terparah bisa membuat penderitanya sangat ketakutan hingga menghindari objek yang menjadi penyebab ketakutannya itu.
Fobia terbagi menjadi dua sifat, yakni fobia spesifik dan fobia kompleks. Fobia spesifik biasanya disebabkan oleh trauma masa lalu misalnya yang dialami oleh penderita ketika masa kanak-kanak atau remaja. Sementara fobia kompleks justru terjadi ketika penderitanya beranjak dewasa.
Bentuk fobia spesifik misalnya fobia terhadap ketinggian, hewan, benda-benda kotor, jarum suntik dan masih banyak lagi. Sementara fobia kompleks biasanya berbentuk seperti takut berbicara di depan umum, takut bersosialisasi dan lain-lain. Meski penyebab utamanya masih belum jelas, namun biasanya fobia disebabkan oleh trauma masa lalu. Misalnya terjadi hal-hal buruk di masa kecil yang tidak bisa dilupakan meski dirinya telah beranjak dewasa.
Faktor genetik dan lingkungan juga bisa menjadi penyebab munculnya fobia, seseorang akan cenderung mengalami fobia bila orang tuanya mengalami gangguan kecemasan. Lalu perubahan pada fungsi otak juga bisa menjadi penyebab terjadinya fobia spesifik. Gejala fobia biasanya ditandai dengan rasa takut yang berlebihan ketika berada pada situasi atau melihat objek yang dapat memicu rasa takutnya. Ketakutan ini biasanya disertai dengan perasaan pusing, mual, dada sesak dan nyeri, detak jantung meningkat, tubuh gemetar, mulut terasa kering juga sesak napas.
Terapi psikologi bisa menjadi bentuk penanganan terhadap fobia. Terapi ini membantu pasien mengubah pola pikir, cara pandang juga bagaimana menghadapi suatu masalah. Jika Anda memiliki suatu fobia yang sudah sangat parah dan mengganggu, terapi ini patut untuk dicoba.
Article By Bebby Sekarsari