Kista ovarium terjadi akibat terbentuknya kantung yang berisi cairan di ovarium atau indung telur. Tidak jarang, tanda dan gejala kista ovarium tidak terlalu dapat dirasakan oleh penderitanya.
Meski begitu, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menimbulkan nyeri dan perdarahan. Kista jenis ini dapat terjadi pada wanita di segala usia, meski lebih sering muncul pada wanita yang sedang berada dalam usia produktif.
Karena itu, para wanita yang masih berada dalam usia produktif, perlu mengenali lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala kista ovarium. Dengan begitu, apabila kondisi ini muncul, Anda dapat segera melakukan langkah perawatan yang tepat.
Kista ovarium terbagi dalam beberapa jenis, seperti kista dermoid dan kista endometrioma. Namun, kista fungsional merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak dialami oleh wanita. Kista fungsional juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu kista folikel dan kista corpus luteum.
Berikut ini penyebab terjadinya kedua jenis kista ovarium yang paling sering muncul pada wanita.
Saat siklus menstruasi wanita berjalan, sel telur akan tumbuh di dalam kantong yang dinamakan folikel. Kantung ini berada di dalam indung telur. Umumnya, kantong ini akan terbuka dan mengeluarkan sel telur.
Namun, pada kondisi tertentu, kantung tersebut tidak terbuka. Hal ini kemudian akan memicu penumpukan cairan di dalam folikel, yang dapat berkembang menjadi kista di ovarium.
Kantung folikel akan larut dan menghilang setelah sel telur yang terdapat di dalamnya dilepaskan. Namun, apabila kantung tersebut tidak hilang bahkan setelah sel telur dilepaskan, penumpukan cairan dapat terjadi di dalamnya. Penumpukan cairan inilah yang menyebabkan terbentuknya kista korpus luteum.
Selain kedua jenis di atas, berikut ini jenis lain dari kista ovarium yang perlu Anda ketahui.
Beberapa wanita juga dapat mengalami kondisi yang dinamakan polycystic ovary syndrome (PCOS). Pada kondisi ini, terdapat banyak kista kecil yang terbentuk di ovarium. Hal ini dapat menyebabkan ovarium untuk membesar. Jika tidak ditangani dengan tepat, PCOS dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.
Pada kebanyakan wanita yang mengalami kista ovarium, gejala dan tandanya kerap tidak disadari. Namun, saat kondisi ini menimbulkan gejala, nyeri di area perut atau pinggul adalah hal yang paling sering dirasakan.
Nyeri yang timbul tersebut dapat disebabkan oleh:
Apabila ukuran kista telah semakin membesar, gejala lain juga mungkin timbul sebagai akibat dari perubahan struktur tubuh. Gejala lain yang mungkin muncul di antaranya:
Di samping rasa nyeri, kista yang pecah juga dapat menyebabkan perdarahan. Nyeri yang timbul akibat kondisi ini, umumnya datang secara tiba-tiba, dan hanya terasa pada satu sisi. Rasa nyeri dapat timbul saat olahraga berat. Kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam, atau gangguan pencernaan.
Apabila Anda mengalami kondisi di atas, segera hubungi dokter. Semakin cepat Anda mengenali gejala kista ovarium, maka semakin cepat juga perawatan yang tepat bisa Anda dapatkan.