Pankreas merupakan salah satu organ yang berkontribusi membantu proses metabolisme makanan tubuh. Gangguan atau penyakit pada pankreas dapat mengubah prosese metabolisme tubuh.
Pankreas adalah kelenjar yang terdapat diperut bagian belakang dan berada didepan tulang belakang. Ukuran pankreas adalah 6 inci dan kepala pankreas berada pada sisi kanan perut dan terhubung ke usus kecil oleh saluran pankreas. Bagian ekor pankreas berada hingga perut bagian kiri. Pankreas menghasilkan cairan yang dapat memecah makanan dan hormon untuk membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Terganggunya pankreas dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Diabetes mellitus tipe 1
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin pada pankreas. Seseorang dengan diabetes mellitus tipe 1 akan membutuhkan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.
Diabetes mellitus tipe 2
Pankreas dalam kondisi ini mengalami kehilangan kemampuan untuk menghasilkan dan melepaskan insulin dengan tepat. Tidak hanya pankreas, insulin juga menjadi kebal dan menyebabkan kenaikan gula darah.
Pankreatitis
Peradangan terjadi pada pankreas karena bahan-bahan pada sistem pencernaan. Salah satu yang umum diduga sebagai penyebabnya adalah konsumsi alkohol berlebihan.
Cystic Fibrosis
Suatu kelainan genetic yang mempengaruhi beberapa sistem tubuh termasuk paru-paru dan pankreas. Kondisi ini dpaat menyebabkan masalah pada pencernaan dan diabetes.
Kanker Pankreas
Pankreas memiliki beberapa jenis sel, dimana masing-masing sel dapat menimbulkan jenis tumor yang berbeda. Tumor atau kanker paling umum muncul dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Kanker pankreas tidak menimbulkan gejala atau hanya gejala ringan sehingga umumnya ketika ditemukan sudah dalam kondisi yang parah.
Bagaimana Menjaga Kesehatan Pankreas?
Untuk menjaga kesehatan pankreas perlu dilakukan perubahan pada gaya hidup untuk menurunkan resiko mengalami masalah pada pankreas. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Gangguan pada pankreas hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan akan membantu dokter untuk mengetahui penyebab.
Sumber: