(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Kenali Gejala Aneurisma Otak yang Mirip Stroke

Admin rsud | 08 Maret 2018 | 1154 kali

Aneurisma otak adalah pembuluh darah di otak yang berada di ambang ledakan.

Secara sederhana, aneurisma otak terjadi karena kelemahan di pembuluh darah dalam otak atau bagian luar. Saat darah mengalir melalui pembuluh darah ini di otak, titik lemah mulai menonjol seperti balon.

Untungnya, kebanyakan aneurisma tidak pernah pecah atau menyebabkan gejala apapun. Jika pecah, ini bisa menyebabkan kerusakan otak, masalah neurologis parah hingga kematian. Berikut adalah gejala-gejala aneurisma otak yang perlu Anda ketahui.

1. Sakit kepala parah
Jika Anda mengalami sakit kepala mendadak dan intens, di mana satu menit Anda merasa baik-baik saja dan pada saat berikutnya Anda merasa sangat kesakitan, itu pertanda pecahnya aneurisma. Rasa sakit ini terjadi karena kebanyakan aneurisma berada di ruang tertutup atau kecil di luar otak. Saat meledak, mereka membanjiri tempat itu dengan darah.

2. Mual dan muntah
Saat ruang subarachnoid dipenuhi dengan darah dari aneurisma yang pecah, ia mulai mendorong otak ke titik tengkorak, di mana sumsum tulang belakang dan batak otak Anda berasal. Ini menekan batang otak, area yang mengendalikan pencernaan dan pernapasan sehingga bisa membuat Anda pusing, mual dan muntah.

3. Leher terasa kaku
Tanda aneurisma pecah lain yakni memiliki leher yang kaku, sulit bergerak dan menyakitkan. Ada sekelompok saraf yang mengendalikan gerakan leher yang terletak di foramen magnum, di sekitar batang otak. Ketika tekanan membesar, beberapa saraf yang terkait dengan pergerakan akan terpengaruh.

4. Lumpuh di wajah
Saraf kranial juga terletak di batang otak. Jika pecah, mereka bisa terdesak, menyebabkan wajah terasa geli dan kelumpuhan. Gejala aneurisma ini memang mirip dengan stroke yang membutuhkan perawatan medis segera.

5. Penglihatan kabur atau ganda
Penglihatan juga bisa terpengaruh saat aneurisma mulai berdarah atau meledak. Saat tekanan terbentuk di batang otak, pusat kendali mata terkena dampaknya. Hal ini menyebabkan penglihatan kabur atau ganda serta kepekaan terhadap cahaya terutama setelah mengalami sakit kepala yang parah.

6. Kejang
Kejang terjadi saat tengkorak mengisi dengan darah dan otak semakin terdorong dari berbagai arah serta semua neuron mengalami kesusahan. Ketika sejumlah besar area di otak bereaksi sekaligus, ini menyebabkan kejang.