(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Kenali 5 Bahaya Hipotermia bagi Kesehatan

Admin rsud | 31 Januari 2019 | 1501 kali

Di musim hujan, Anda harus mengantisipasi banjir dan bahaya di baliknya. Salah satunya adalah hipotermia.

Curah hujan yang tinggi di Indonesia saat ini menyebabkan sejumlah daerah terancam mengalami banjir. Salah satu yang cukup parah adalah banjir bandang yang terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan. Akibat bencana banjir tersebut, puluhan orang meninggal dunia, hilang, dan ribuan harus mengungsi. Salah satu korban meninggal adalah seorang balita yang diduga mengalami hipotermia akibat kedinginan saat menunggu proses evakuasi.

Banjir memang identik dengan sederet penyakit yang mengikutinya, seperti flu, diare, dan masalah pernapasan. Namun, belum banyak yang tahu bahwa korban banjir juga rentan mengalami hipotermia. Hipotermia adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami penurunan suhu yang drastis. Seseorang dikatakan hipotermia bila suhu tubuhnya berada di bawah 35 oC.

Ada tiga tipe hipotermia, yaitu hipotermia ringan, sedang, dan berat. Hipotermia ringan adalah ketika suhu tubuh ada antara 32-35 oC, hipotermia sedang saat suhu tubuh antara 28-32 oC, sementara hipotermia berat adalahkurang dari 28 oC.

Mengapa terjadi hipotermia?

Hipotermia terjadi ketika tubuh kehilangan kehangatannya lebih cepat dari kemampuannya menghasilkan panas. Pada kondisi normal, udara yang dingin akan mengaktifkan sistem pengaturan suhu dalam tubuh sehingga suhu tubuh tetap pada kondisi normal, yaitu 36,5-37,5 oC. Namun, bila penurunan suhu tersebut terlalu ekstrem, tubuh menjadi kewalahan dan usaha untuk meningkatkan panas tubuh pun tidak mampu menaikkan suhu sehingga terjadi hipotermia.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan hipotermia adalah cuaca dingin yang ekstrem, kedinginan dalam waktu yang lama, tidak memakai pakaian yang cukup menghangatkan tubuh, berada pada lingkungan yang berangin, dan berendam atau berenang di dalam air dingin dalam waktu lama. Tidak semua orang mudah mengalami hipotermia. Beberapa kelompok yang berisiko mengalaminya adalah kaum lanjut usia, anak-anak, orang yang mengonsumsi alkohol, dan orang yang memiliki gangguan mental.

Berbeda dengan kedinginan biasa, hipotermia dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian. Berikut adalah beberapa komplikasi berbahaya dari hipotermia.

  1. Gangguan pernapasan. Hipotermia akan menyebabkan penderitanya bernapas lebih cepat. Bila kondisi ini berlanjut, orang tersebut akan mengalami hiperventilasi dan berakhir pada ketidakseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.
  2. Masalah jantung. Penurunan suhu dapat menyebabkan asupan oksigen ke dalam jaringan tubuh akan berkurang. Salah satu organ vital yang mudah dan cepat terkena imbasnya adalah jantung. Kekurangan oksigen sebentar saja dapat menyebabkan otot jantung mengalami iskemia dan menjadi rusak. Selain itu, hipotermia juga dapat mengakibatkan gangguan irama jantung (aritmia) hingga henti jantung.
  3. Penurunan tekanan darah. Karena jantung yang tidak mampu memompa darah dengan optimal, tekanan darah pun menjadi turun. Hal ini akan mengakibatkan organ tubuh lain tidak mendapat aliran darah, oksigen, serta nutrisi.
  4. Gangguan sistem saraf. Hipotermia menyebabkan sejumlah gangguan pada sistem saraf seperti amnesia, kejang, penurunan kesadaran, hingga koma.
  5. Kematian. Ini merupakan dampat terburuk dari hipotermia. Suhu tubuh yang begitu rendah, terutama pada hipotermia berat, menyebabkan organ-organ tubuh berhenti bekerja dan berujung pada kematian.

Hipotermia membutuhkan penanganan yang intensif oleh tenaga medis. Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah melakukan langkah pencegahan. Kenakanlah jaket, topi, dan penutup kaki ketika sedang dalam cuaca dingin. Khusus bagi anak-anak korban banjir, cegah hipotermia dengan memakaikannya pakaian berlapis, menyelimuti, dan membawanya secepat mungkin ke dalam ruangan terutama bila sudah mulai menggigil.

Hipotermia bukanlah sekadar kedinginan. Kondisi ini dapat mengancam nyawa bahkan menyebabkan kematian. Kenali apa saja bahayanya dan bagaimana mencegahnya, agar hal tersebut tidak terjadi pada Anda dan keluarga, terutama di musim hujan saat ini.

 

 

by Klikdokter.com