Kejang adalah perubahan aktivitas listrik otak. Otak berkomunikasi dengan bagian tubuh lain melalui impuls listrik. Agar otak berfungsi dengan baik, impuls-impuls listrik ini harus dilepaskan secara teratur dan terkoodrinasi. Jika tidak, maka kejang dapat terjadi. Pada gangguan kejang, aktivitas listrik otak dapat terganggu, mengakibatkan disfungsi otak sementara. Kejang sendiri memiliki gejala berupa getaran yang kencang dan hilangnya kontrol tapi kejang yang tergolong ringan dapat menjadi tanda untuk penyakit lain. Karena kejang dapat menimbulkan cedera, sebaiknya diobati segera. Adapun jenis-jenis dari kejang, yaitu:
Untuk kejang parsial dan umum, tanda dan gejala dapat berlangsung dari beberapa detik hingga 15 menit per episode. Adapun gejala yang dapat timbul sebelum terjadi:
Gejala yang menandakan seseorang sedang mengalami kejang, yaitu:
Biasanya penyebabnya belum diketahui karena banyak hal yang dapat memicu penyakit ini, yaitu:
Untuk menentukan jenis kejang, dokter akan menyarankan beberapa tes tertentu untuk memastikan jenis kejang dan memastikan pengobatan yang paling tepat. Selain itu, dokter juga akan meilihat riwayat medis dan tanda yang mengarah pada kejang seperti sakit kepala dan gangguan tidur serta psikologis. Pemeriksaan laboratorium juga dapat digunakan, yaitu:
Tes elektroensefalografi (EEG) berfungsi untuk mendeteksi penyakit ini dan mengukur gelombang otak. Mengukur gelombang otak berfungsi untuk menentukan jenis kejang. Tes pencitraan seperti CT scan atau MRI scan berfungsi untuk membantu menggambarkan kondisi otak dan melihat kelainan darah seperti tersumbat.
Biasanya kejang tidak terjadi hanya sekali dan dapat kambuh kembali. Pengobatan bertujuan untuk mencari terapi terbaik untuk menghentikan penyakit ini dan memperkecil efek samping.
Obat
Pengobatan ini sering menggunakan obat antikejang karena ini merupakan cara paling efektif untuk mengobati dengan efek samping minimal. Dalam menentukan dosis obat, dokter harus mempertimbangkan kondisi seperti usia dan faktor lainnya. Selain itu, dokter juga akan memeriksa obat apa saja yang dikonsumsi agar dapat memastikan obat yang dikonsumsi tidak berinteraksi dengan obat antikejang. Apabila obat antikejang tidak menyembuhkan secara optimal, maka Anda dapat melakukan pengobatan lain, seperti:
Biasanya kejang tidak dapat dicegah tapi mengubah gaya hidup yang lebih sehat dapat memperkecil risiko terjadinya kejang. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
Segera ke dokter jika terdapat beberapa gejala ini seperti merasa lelah, mengidap diabetes, sedang mengandung, atau pingsan.