(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Kandidiasis Vagina Penyebab Iritasi Vagina, Benarkah Demikian?

Admin rsud | 08 Januari 2020 | 3752 kali

Kandidiasis vagina merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida. Kandidiasis vagina disebut juga infeksi jamur vagina, candida vaginitis, dan kandidiasis vulvovaginitis.

Vagina yang sehat memang mengandung bakteri, dan beberapa sel jamur (fungi). Akan tetapi, berkembang biaknya bakteri dan fungi tak terkendali, akan menyebabkan gatal, bengkak, serta iritasi vagina yang parah.

Bakteri Penyebab Kandidiasis Vagina

Fungi Candida merupakan mikroorganisme yang secara alami berada di area vagina. Biasanya, bakteri Lactobacillus mempertahankan pertumbuhan fungi, agar tidak tumbuh secara berlebih di vagina.

Akan tetapi, ketika ada perubahan dalam vagina, kinerja bakteri Lactobacillus menjadi tidak efektif, sehingga fungi Candida dapat tumbuh dengan tidak terkendali, dan menjadi berlebihan.

Pertumbuhan fungi Candida yang berlebih dapat menyebabkan kandidiasis vagina. Beberapa faktor berikut ini dapat menyebabkan kandidiasis vagina.

  • Kehamilan
  • Penggunaan antibiotik atau kortikosteroid
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Ketidakseimbangan hormon dalam siklus menstruasi
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal atau alat kontrasepsi
  • Aktivitas seksual
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Stres

Gejala Kandidiasis Vagina

Kandidiasis vagina dapat menunjukkan gejala berikut ini.

  • Vagina terasa gatal
  • Pembengkakan di sekitar vagina
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil atau saat berhubungan seks
  • Kemerahan
  • Ruam
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Keputihan abnormal
  • Iritasi vagina

Kandidiasis vagina dapat terjadi dengan gejala yang lebih  parah. Jika gejala dirasa menyiksa dan mengganggu aktivitas Anda, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Iritasi Vagina Sebagai Gejala Umum Kandidiasis Vagina

Iritasi vagina merupakan gejala umum yang terjadi akibat kandidiasis vagina. Iritasi vagina tersebut terjadi di sekitar lubang vagina.

Iritasi vagina biasanya ditandai dengan sensasi kesemutan, kemerahan, terasa gatal, sakit dan terbakar pada kulit luar yang mengelilingi vagina. Tentu hal ini akan sangat terasa menyiksa bila iritasi vagina terjadi pada Anda.

Iritasi vagina akibat kandidiasis vagina dapat diobati dengan obat antijamur. Kini telah tersedia obat-obatan antijamur untuk vagina, baik berupa krim, salep, maupun obat minum.

Anda bisa mendapatkan obat-obatan tersebut tanpa resep, tapi ada baiknya memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter.

Langkah-langkah Pencegahan Kandidiasis Vagina

Sebagai antisipasi, lakukanlah langkah-langkah berikut ini untuk mencegah kandidiasis vagina, yang bisa mengakibatkan iritasi vagina.

  • Bersihkan area genital luar secara teratur dengan air dan sabun tanpa pewangi. Jangan melakukannya lebih dari sekali dalam sehari. Sebab membersihkannya secara berlebihan, akan menyebabkan kekeringan.
  • Hindari berhubungan seksual sampai iritasi vagina ataupun gejala lain akibat kandidiasis vagina membaik.
  • Hindari penggunaan pembalut dengan pewangi, kertas toilet, cairan pembasuh vagina, dan semprotan feminin. Sebab, semuanya dapat menyebabkan dan memperparah iritasi vagina.
  • Setelah buang air, selalu bersihkan vagina Anda dari arah depan ke belakang.
  • Rutinlah mengganti pakaian dalam, dan kenakan celana dalam berbahan katun. Hal tersebut dapat mempercepat pemulihan iritasi vagina Anda cepat pulih.

Selain menjalankan langkah-langkah di atas, jangan lupa pula untuk selalu menjaga kebersihan area genital dan tubuh secara keseluruhan.

Dalam beberapa hari, infeksi dapat disembuhkan. Namun, iritasi yang parah, memerlukan proses penyembuhan lebih lama.