Sebagian besar orang melakukan cek kesehatan atau medicak check up setelah mengalami gejala atau sakit tertentu. Padahal, beberapa tes perlu dilakukan secara rutin untuk mendeteksi penyakit berisiko tinggi sejak dini. Bagi orang dewasa, cek kesehatan ini dianjurkan dilakukan setahun sekali. Tapi sebagian orang yang mengidap masalah kesehatan, cek kesehatan dianjurkan dilakukan setiap empat atau enam bulan sekali.
Dokter spesialis patologi klinik Rumah Sakit St. Carolus dr Bettia M. Bermawi, SpPK mengatakan, cek kesehatan rutin membantu seseorang terhindar dari penyakit tertentu, terutama penyakit tidak menular. Ketika hasil pemeriksaan menunjukkan ada hal yang tidak baik dalam tubuh, Anda akan bisa melakukan perbaikan tanpa perlu menunggu sakit. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengobatan lebih cepat sehingga tingkat kesembuhannya lebih besar.
Apalagi, kata Bettia, saat ini kejadian penyakit tidak menular di Indonesia semakin banyak. “Kita mulai sering kena stroke, kanker, gagal ginjal kronis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan diabetes. Itu termasuk penyakit tidak menular yang sering,” kata Dr Bettia dalam acara perkenalan sistem Total Laboratory Automation (TLA) Prodia bekerja sama dengan Abbot Laboratories di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019.
Sebagian besar penyakit tidak menular tersebut terkait dengan gaya hidup. Dan biasanya, orang melakukan cek kesehatan setelah mengalami keluhan sakit. “Kalau ada riwayat keluarga, seperti kolesterol tinggi, bisa dilakukan cek kesehatan mandiri. Itu boleh dilakukan oleh penyelenggara uji kesehatan. Tapi sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan dokter terlebih dahulu supaya terarah,” ujar dia.