International Childhood Cancer Day diselenggarakan setiap tahunnya tanggal 15 Febuari untuk meningkatkan perhatian dan dukungan bagi anak dan remaja penderita kanker, pejuang kanker dan keluarga penderita kanker.
Setiap tahunnya, lebih dari 150.000 anak didagnosa dengan kanker. Sebenarnya lebih dari 80% anak dengan kanker bisa bertahan, hidup dan sehat dengan akses kesehatan yang baik . Namun, banyak anak penderita kanker di negara berpendapatan rendah tidak mempunyai akses kesehatan yang baik sehingga menyebabkan hampir 90% atau lebih kematian.
Menurut DEPKES, terminologi kanker anak adalah kanker yang terjadi pada anak hingga usia 18 tahun. Meskipun kanker pada anak masih terbilang jarang, namun kanker pada anak merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di negara besar Amerika Serikat.
Di Indonesia sendiri, menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI dalam Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Semester I 2015, terdapat sekitar 11.000 kasus kanker anak setiap tahunnya, dan 650 di antaranya berada di Jakarta. Dan menurut data yang diperoleh dari RS Kanker Dharmais pada tahun 2006 kurang lebih 50% pasien yang datang sudah dalam keadaan stadium lanjut, dan hal ini disebabkan salah satunya oleh karena orang tua pasien kurang mendapat informasi tentang kanker pada anak.
Menurut penelitian Statistik Canada pada tahun 2007, angka harapan hidup selama 5 tahun pada anak yang terkena kanker telah meningkat menjadi 82%. Pengobatan seperti kemoterapi dan fototerapi dalam memberikan angka harapan hidup yang lebih baik apabila anak diobati dalam stadium awal. Namun begitu menurut penelitian Kevin C. Oeffinger dkk pada tahun 2006 menyebutkan bahwa pada anak yang berhasil sembuh dari kanker, dapat memiliki penyakitk kronis akibat efek samping pengobatan kemoterapi tersebut, seperti disfungsi kognitif, penyakit gangguan ginjal, penyakit jantung, dll. Sehingga pengobatan kanker pada anak mempunyai tujuan selain menyembuhkan kanker itu sendiri tapi juga menurunkan efek jangka panjang akibat pengobatan kemoterapi.
Pengalaman pengobatan kanker pada anak dapat menyebabkan trauma, stress mendalam bagi orang tua dan keluarga serta pasien tersebut. Dukungan grup orang tua sudah dibentuk kurang lebih selama 30 tahun bertujuan untuk menyediakan informasi, mempersiapkan emosi dan dukungan keuangan bagi keluarga supaya dapat membantu mereka menghadapi kesulitan yang berkaitan dengan pengobatan kanker.
Respon global sangat diperlukan untuk memberi harapan pada anak penderita kanker untuk meningkatkan perhatian, akses, pengertian mengenai kanker dan memberikan pengobatan yang memungkinkan, meringankan dan mendukung anak – anak tersebut dan keluarganya.
Source : depkes.go.id , http://www.childhooldcancerinternational.org/, who.int, wikipedia