(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Infeksi Jamur Vagina – Penyebab dan Cara Mengatasi

Admin rsud | 10 April 2019 | 11992 kali

Dibandingkan dengan pria, wanita lebih sering mengalami gangguan pada kemaluannya dibandingkan dengan pria. Hal ini bisa terjadi karena bentuk vulva yang meliputi bukan vagina, klitoris, dan labia yang lebih terbuka dibanding penis. Akibatnya bakteri atau mikroba lainnya mudah masuk dan menyebabkan masalah infeksi jamur.

Berdasarkan berbagai masalah yang terjadi pada vagina, yang lain sering muncul adalah infeksi jamur (ragi) atau yeast infection. Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan panas meski tidak terlalu membahayakan vagina dan wanita. Infeksi ini bisa muncul karena banyak hal dan salah satunya adalah berhubungan seks.

Apa itu infeksi jamur vagina?

Penyebab infeksi jamur vagina adalah jamur bernama Candida. Sebenarnya jamur ini sudah ada di dalam lingkungan vagina dan bersifat tidak merugikan. Sayangnya kalau jumlahnya meningkat tajam akan sering menyebabkan masalah. Bakteri baik lain akan mati sehingga infeksi tidak bisa dihindari lagi.

Selama flora normal yang ada di vagina tidak terganggu, kemungkinan terjadi masalah akan sangat kecil. Bahkan, flora normal akan membuat vagina menjadi lebih sehat dan menjaganya dari infeksi bakteri atau virus lain yang berada di luar vagina. Sayangnya kondisi flora normal ini sangat dipengaruhi oleh pH dari vagina. Ada perubahan sedikit bisa muncul masalah baru.

Mengapa infeksi ini bisa terjadi?

Sebenarnya Candida tidak serta-merta memicu infeksi di vagina kalau tidak dipicu oleh kondisi lain. Nah, pemicu itu adalah adanya bakteri lain yang masuk ke vagina melalui penis, jari, atau mainan seks yang digunakan. Bakteri yang ikut masuk akan merusak keseimbangan dan menyebabkan terjadinya peningkatan Candida.

Selain melalui penis dan jari, melakukan seks oral juga bisa memicu terjadinya infeksi. Misal para mulut pria terdapat sariawan yang cukup parah. Bakteri akan ikut terbawa masuk ke vagina dan memicu munculnya infeksi jamur dengan mudah. Jadi, apa pun aktivitas seks yang dilakukan harus berhati-hati.

Cara menurunkan risiko infeksi pada vagina

Ada beberapa cara untuk menurunkan infeksi pada vagina khususnya saat sedang melakukan seks.

  • Selalu ganti celana dalam secara rutin setelah bercinta. Kalau tidak bercinta ganti setelah digunakan selama lebih dari 8 jam sehari.
  • Sebisa mungkin segera berkemih setelah melakukan seks dengan pasangan. Dengan berkemih, kotoran yang masuk saat penetrasi akan ikut keluar.
  • Bersihkan vagina dengan bersih dan jangan langsung tidur. Untuk membersihkannya cukup dengan air bersih yang mengalir. Jangan menggunakan sabun sembarangan.
  • Sebelum melakukan seks, usahakan untuk tetap mandi dengan bersih. Pria dan wanita harus mandi agar tubuhnya tidak menyimpan bakteri. Kalau tubuh bersih, infeksi tidak akan terjadi.
  • Setelah melakukan seks usahakan tidur dengan tanpa celana dalam. Dengan melakukan ini, vagina akan menyembuhkan diri dan kelembapannya akan kembali seperti semula.

Penyebab infeksi vagina yang lain

Infeksi pada vagina juga disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini.

  • Iritasi yang muncul dari berkumpulnya banyak keringat di area vagina. Selain itu, wanita yang jarang mengganti celana dalam secara rutin juga bisa mengalami kondisi ini.
  • Menggunakan pewangi atau produk perawatan lain yang mengandung banyak bahan kimia berbahaya.
  • Melakukan douching dengan bahan berbahaya.
  • Menggunakan antibiotik.
  • Mengonsumsi pil KB.
  • Memiliki sistem imun yang buruk karena bawaan atau karena sedang sakit.
  • Memiliki gula darah yang tinggi karena diabetes. Kalau wanita bisa mengendalikan gula darah di dalam tubuhnya infeksi akan jarang sekali terjadi. Oleh karena itu, pola makan harus dijaga dengan baik agar tidak menyulut banyak masalah baru.
  • Mengalami perubahan hormon yang signifikan khususnya saat sedang hamil.
  • Sedang menyusui bayi.

Cara mengatasi infeksi jamur vagina

Infeksi ini tergolong ringan dan akan segera menghilang dalam 7 hari setelah perawatan. Oleh karena itu, kalau Anda merasa sudah memiliki gejala infeksi jamur di vagina ada baiknya segera melakukan perawatan. Perawatan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan salep tertentu seperti miconazole.

Kalau Anda tidak ingin menggunakan obat tertentu yang mengandung bahan kimia, bisa menggunakan pengobatan herbal. Pengobatan ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Pertama adalah dengan menggunakan yoghurt, mengonsumsi beberapa probiotik, menggunakan minyak kelapa, dan cuka apel.

Infeksi yang ringan akan hilang sendiri dalam waktu kurang lebih seminggu Kalau dalam jangka waktu seminggu belum ada perubahan yang berarti, berarti sedang ada masalah serius dan bisa jadi lebih dari sekadar infeksi jamur biasa yang disebabkan oleh jamur Candida.

Apa perlu pemeriksaan dokter?

Setelah berbagai pengobatan luar dengan salep dan beberapa pengobatan herba tidak mempan dan muncul gejala di bawah ini, ada baiknya Anda segera membawanya ke dokter.

  • Rasa gatal dan panas semakin parah dan membuat Anda tidak nyaman. Kondisi ini akan membuat area vagina semakin sensitif. Saat mengenakan celana dalam, akan sering terjadi gesekan yang mengganggu.
  • Normalnya infeksi di vagina yang disebabkan oleh Candidia tidak akan lama. Namun, kalau mendadak Anda mengalaminya cukup lama dan berkali-kali dalam satu tahun, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri.
  • Kalau dari vagina muncul bercak darah dan terasa lebih sakit dari sebelumnya padahal tidak menstruasi.
  • Muncul cairan tertentu dengan aroma yang tidak sedap, menggumpal, dan warnanya agak kekuningan dan kehijauan.

Inilah ulasan tentang infeksi jamur atau ragi yang bisa mengenai wanita. Dari ulasan di atas kita bisa menyimpulkan kalau infeksi ini tidak sama dengan infeksi menular seksual lain meski seks adalah salah satu penyebabnya. Selain itu, infeksi ini juga mudah diatasi dan dicegah.

 

 

 

by: DokterSehat.Com