Helicobacter pylori atau H. pylori merupakan sebuah jenis bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh yang tinggal dan beradaptasi pada lingkungan saluran pencernaan yang asam. Bentuk spiral (helico) pada bakteri H. pylori memampukan bakteri tersebut untuk menembus dinding saluran pencernaan serta mengganggu respons sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut berakibat bakteri H. pylori tidak dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat menimbulkan masalah pada saluran pencernaan. Infeksi dari bakteri ini biasanya tidak berbahaya, akan tetapi seringkali menimbulkan luka pada lambung maupun usus halus.
Mayoritas orang yang terkena infeksi bakteri H. pylori tidak mengalami gejala. Selanjutnya, apabila infeksi tersebut telah menimbulkan luka pada saluran pencernaan, maka gejala yang pasti timbul adalah adanya rasa nyeri atau sakit pada area perut; terlebih saat perut dalam keadaan kosong pada malam hari maupun pagi hari. Selain itu, terdapat beberapa gejala lain yang dapat berkaitan dengan infeksi bakteri H. pylori, antara lain:
Apabila terus dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi oleh bakteri H. pylori akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang lebih parah pada saluran pencernaan, seperti:
Infeksi oleh bakteri H. pylori belum diketahui secara pasti tentang penyebaran bakteri tersebut. Akan tetapi, bakteri tersebut diketahui dapat menular kontak mulut ke mulut, maupun dari fecal-oral (bakteri ditemukan pada feses), misalnya saat tangan terkontaminasi feses digunakan untuk makan. Selain itu bakteri H. pylori juga dapat ditemukan pada air maupun makanan yang terkontaminasi.
Bakteri-bakteri H. pylori yang masuk ke dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan masalah dalam saluran pencernaan. Pada saat menembus dinding saluran pencernaan, bakteri H. pylori akan menghasilkan sebuah zat yang dapat menetralisir asam dalam perut, sehingga menyebabkan area perut menjadi lebih sensitif apabila terpapar oleh zat asam yang cukup keras. Selanjutnya, bakteri-bakteri H. pylori dan zat asam tersebut akan mengiritasi lapisan pada saluran pencernaan dan menimbulkan luka. Risiko terkena infeksi bakteri H. pylori biasanya juga terkait dengan kurangnya tingkat kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Dalam pemeriksaan untuk memastikan diagnosis infeksi bakteri H. pylori, terdapat beberapa tahapan dan metode pemeriksaan, antara lain:
Pengobatan yang dilakukan akan difokuskan pada dua hal, yaitu mengobati infeksi dan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada saluran pencernaan. Beberapa pengobatan yang dilakukan antara lain:
Apabila bakteri H. pylori telah positif terdeteksi dalam tubuh, dibutuhkan jangka waktu tertentu guna menyembuhkan infeksi bakteri tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi pemicu yang dapat mengganggu saluran pencernaan maupun pemicu produksi asam lambung yang berlebih, seperti menghindari penggunaan aspirin maupun obat-obatan yang dapat mengiritasi saluran pencernaan.
Tidak terdapat vaksin untuk mencegah infeksi H. pylori. Akan tetapi, mengingat bakteri tersebut dapat menyebar melalui makanan maupun air yang terkontaminasi, maka terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi oleh bakteri H. pylori:
Apabila Anda merasakan nyeri atau sakit pada area perut dan tak kunjung reda setelah Anda mengkonsumsi obat-obatan seperti antacid maupun adanya gejala-gejala lain seperti kesulitan menelan, anemia (kurang darah), serta adanya darah pada feses atau muntahan Anda, maka sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.