Hernia inguinal terjadi di perut, dekat dengan pangkal paha. Kondisi ini berlangsung ketika lemak atau jaringan usus terdorong melalui otot yang lemah pada dinding perut, dekat dengan kanalis (saluran) inguinal kanan maupun kiri. Setiap kanalis inguinal berada di dasar perut.
Baik pria maupun wanita, memiliki kanalis inguinal. Pada pria, testis biasanya turun melalui kanal dalam beberapa minggu sebelum kelahiran. Pada wanita, setiap kanalis merupakan bagian dari ligamen bulat pada rahim. Jika memiliki hernia di dalam atau area di sekitarnya, akan muncul tonjolan. Kondisi ini akan terasa nyeri saat bergerak.
Banyak orang tidak mencari pengobatan untuk tipe hernia ini, karena tidak menyebabkan gejala. Pertimbangan lainnya, hernia tersebut berukuran kecil. Perawatan medis yang cepat dapat membantu mencegah penonjolan lebih lanjut dan ketidaknyamanan, serta menghindari terjadinya komplikasi.
Hernia dapat didorong kembali dengan lembut ke dalam rongga perut ketika berbaring. Kompres es pada area hernia dapat membantu mengurangi pembengkakan, sehingga tonjolan tersebut dapat masuk kembali ke dalam rongga perut dengan lebih mudah. Berbaring dengan posisi panggul lebih tinggi dari kepala, juga dapat membantu
Hernia inkarserata
Jika hernia tersebut tidak dapat masuk kembali ke tempatnya setelah didorong, maka hernia tersebut dapat terjebak (inkarserata) di dalam dinding perut. Kondisi ini dapat menyebabkan hernia tersebut terjepit (strangulasi), sehingga memutuskan aliran darah ke dalam jaringan yang terjebak. Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Tanda dan gejala dari hernia inkarserata, antara lain:
Gejala pada bayi dan anak-anak
Hernia inguinal pada bayi dan anak disebabkan oleh kelemahan pada dinding perut yang muncul saat lahir. Terkadang, hernia akan terlihat pada saat bayi menangis, batuk atau mengejan ketika buang air besar. Bayi atau anak akan merasa gelisah dan kurang nafsu makan.
Pada anak yang lebih tua, hernia akan terlihat lebih jelas ketika anak batuk, mengejan ketika buang air besar, atau ketika berdiri untuk waktu yang lama.
Tidak ada penyebab pasti untuk tipe hernia ini. Namun, bagian lemah di dalam otot perut dan otot pangkal paha diketahui menjadi penyebab utama. Tekanan tambahan pada area tubuh ini juga dapat menyebabkan hernia.
Faktor risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena hernia inguinalis, seperti:
Komplikasi
Dokter biasanya dapat mendiagnosis hernia inguinal saat pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan, dokter akan meminta pasien untuk batuk sambil berdiri, sehingga dapat mencari keberadaan hernia pada saat paling jelas terlihat.
Saat hernia tersebut turun seharusnya dokter dan pasien akan dengan mudah mendorong hernia inguinal kembali ke dalam rongga perut ketika berbaring. Namun jika tidak berhasil, pasien mungkin mengalami hernia inguinal inkaserata atau strangulasi.
Jika menderita hernia inguinal, pola makan dengan banyak mengonsumsi sayuran, buah segar dan gandum utuh, dapat membantu menghindari konstipasi yang akan menyebabkan gejala yang menimbulkan rasa nyeri.
Operasi dapat mencegah strangulasi, dan hanya operasilah yang dapat mengatasi hernia. Dokter akan mendorong jaringan menonjol kembali ke dalam dan menguatkan dinding perut dengan jahitan dan mungkin mesh (bahan berjaring). Dokter akan melakukan operasi ini melalui sayatan kecil pada perut menggunakan alat khusus. Prosedur ini disebut laparoscopy (laparoskopi). Melalui tindakan medis ini, penderita akan lebih cepat sembuh karena tidak mengalami luka, dibandingkan operasi konvensional. Hernia inguinal memang bisa menyakitkan, tetapi dapat diobati.
Hernia yang disebabkan oleh kelainan bawaan yang tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi tekanan pada otot perut dan jaringan, dengan cara:
Temui dokter jika memiliki rasa sakit atau tonjolan yang disadari pada pangkal paha di kedua sisi tulang kemaluan. Tonjolan akan terlihat lebih jelas ketika berdiri dan biasanya dapat dirasakan jika meletakkan tangan secara langsung pada area yang terpengaruh. Carilah pertolongan medis secepatnya jika tonjolan hernia berubah warna menjadi merah, ungu atau gelap.
Anda dapat menyiapkan daftar yang berisi informasi-informasi berikut ini, agar kunjungan Anda efektif.
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan dokter. Sebaiknya Anda memberikan jawaban yang lengkap dan jelas, agar dokter bisa mendiagnosis lebih baik.