(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Hernia Inguinal

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 7301 kali

 

Hernia inguinal terjadi di perut, dekat dengan pangkal paha. Kondisi ini berlangsung ketika lemak atau jaringan usus terdorong melalui otot yang lemah pada dinding perut, dekat dengan kanalis (saluran) inguinal kanan maupun kiri. Setiap kanalis inguinal berada di dasar perut.

Baik pria maupun wanita, memiliki kanalis inguinal. Pada pria, testis biasanya turun melalui kanal dalam beberapa minggu sebelum kelahiran. Pada wanita, setiap kanalis merupakan bagian dari ligamen bulat pada rahim. Jika memiliki hernia di dalam atau area di sekitarnya, akan muncul tonjolan. Kondisi ini akan terasa nyeri saat bergerak.

Banyak orang tidak mencari pengobatan untuk tipe hernia ini, karena tidak menyebabkan gejala. Pertimbangan lainnya, hernia tersebut berukuran kecil. Perawatan medis yang cepat dapat membantu mencegah penonjolan lebih lanjut dan ketidaknyamanan, serta menghindari terjadinya komplikasi.

 
  • Tonjolan di area pada kedua sisi dari tulang kemaluan, yang menjadi lebih jelas terlihat ketika berdiri tegak, terutama jika batuk atau mengejan
  • Sensasi seperti terbakar atau nyeri pada tonjolan
  • Sakit atau ketidaknyamanan pada pangkal paha, terutama ketika membungkuk, batuk atau mengangkat barang berat
  • Sensasi seperti ada yang tertarik pada pangkal paha
  • Kelemahan atau tekanan pada pangkal paha
  • Terkadang, terasa sakit dan bengkak di sekitar testis ketika usus yang menonjol turun ke dalam skrotum

Hernia dapat didorong kembali dengan lembut ke dalam rongga perut ketika berbaring. Kompres es pada area hernia dapat membantu mengurangi pembengkakan, sehingga tonjolan tersebut dapat masuk kembali ke dalam rongga perut dengan lebih mudah. Berbaring dengan posisi panggul lebih tinggi dari kepala, juga dapat membantu

Hernia inkarserata

Jika hernia tersebut tidak dapat masuk kembali ke tempatnya setelah didorong, maka hernia tersebut dapat terjebak (inkarserata) di dalam dinding perut. Kondisi ini dapat menyebabkan hernia tersebut terjepit (strangulasi), sehingga memutuskan aliran darah ke dalam jaringan yang terjebak. Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Tanda dan gejala dari hernia inkarserata, antara lain:

  • Mual, muntah atau keduanya
  • Demam
  • Sakit secara mendadak dan semakin memberat dengan cepat
  • Tonjolan hernia yang berubah warna menjadi merah, ungu atau semakin gelap
  • Ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang gas

Gejala pada bayi dan anak-anak

Hernia inguinal pada bayi dan anak disebabkan oleh kelemahan pada dinding perut yang muncul saat lahir. Terkadang, hernia akan terlihat pada saat bayi menangis, batuk atau mengejan ketika buang air besar. Bayi atau anak akan merasa gelisah dan kurang nafsu makan.

Pada anak yang lebih tua, hernia akan terlihat lebih jelas ketika anak batuk, mengejan ketika buang air besar, atau ketika berdiri untuk waktu yang lama.

 

Tidak ada penyebab pasti untuk tipe hernia ini. Namun, bagian lemah di dalam otot perut dan otot pangkal paha diketahui menjadi penyebab utama. Tekanan tambahan pada area tubuh ini juga dapat menyebabkan hernia.

Faktor risiko

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena hernia inguinalis, seperti:

  • Riwayat hernia inguinal pada keluarga
  • Riwayat hernia inguinalis atau operasi hernia sebelumnya
  • Jenis kelamin. Pria lebih berisiko 8 kali, dibanding wanita.
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah
  • Obesitas
  • Kehamilan, dapat melemahkan dinding perut dan meningkatkan tekanan di dalam perut
  • Fibrosis kistik (cystic fibrosis)
  • Batuk kronik, seperti akibat merokok
  • Konstipasi kronis, yang akan menyebabkan mengejan ketika buang air besar

Komplikasi

  • Tekanan di sekitar jaringan. Kebanyakan hernia inguinal membesar seiring berjalannya waktu, jika tidak diobati dengan operasi. Pada pria, hernia yang besar dapat meluas ke dalam skrotum, dan menyebabkan sakit serta pembengkakan
  • Hernia inkarserata. Jika isi dari hernia terjebak dalam titik yang lemah pada dinding perut. Hal ini dapat menghambat usus dan menyebabkan rasa sakit yang berat, mual, muntah dan ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang gas.
  • Strangulasi/terjepit. Hernia inkarserata dapat menghalangi aliran darah ke bagian usus. Strangulasi dapat menyebabkan kematian dari jaringan usus. Hernia strangulasi membahayakan nyawa dan membutuhkan operasi secepatnya.
 

Dokter biasanya dapat mendiagnosis hernia inguinal saat pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan, dokter akan meminta pasien untuk batuk sambil berdiri, sehingga dapat mencari keberadaan hernia pada saat paling jelas terlihat.

Saat hernia tersebut turun seharusnya dokter dan pasien akan dengan mudah mendorong hernia inguinal kembali ke dalam rongga perut ketika berbaring. Namun jika tidak berhasil, pasien mungkin mengalami hernia inguinal inkaserata atau strangulasi.

 

Jika menderita hernia inguinal, pola makan dengan banyak mengonsumsi sayuran, buah segar dan gandum utuh, dapat membantu menghindari konstipasi yang akan menyebabkan gejala yang menimbulkan rasa nyeri.

Operasi dapat mencegah strangulasi, dan hanya operasilah yang dapat mengatasi hernia. Dokter akan mendorong jaringan menonjol kembali ke dalam dan menguatkan dinding perut dengan jahitan dan mungkin mesh (bahan berjaring). Dokter akan melakukan operasi ini melalui sayatan kecil pada perut menggunakan alat khusus. Prosedur ini disebut laparoscopy (laparoskopi). Melalui tindakan medis ini, penderita akan lebih cepat sembuh karena tidak mengalami luka, dibandingkan operasi konvensional. Hernia inguinal memang bisa menyakitkan, tetapi dapat diobati.

 

Hernia yang disebabkan oleh kelainan bawaan yang tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi tekanan pada otot perut dan jaringan, dengan cara:

  • Menjaga berat badan ideal. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai olahraga dan rencana diet yang sesuai dengan kondisi Anda.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat. Buah, sayuran dan gandum utuh mengandung serat untuk membantu mencegah konstipasi dan mengejan.
  • Angkat benda berat perlahan dan hindari mengangkat barang yang terlalu berat. Jika harus mengangkat barang berat, gunakan kekuatan dan menekuk dari lutut, dan bukan dari pinggang.
  • Berhenti merokok. Selain dapat menyebabkan banyak masalah serius, merokok seringkali memicu batuk kronik yang dapat menuju pada hernia inguinal.
  • Jangan bergantung pada pakaian penyokong. Mengenakan pakaian penyokong yang dirancang untuk menjaga hernia tetap dit empat, tidak mengobati masalah atau membantu mencegah komplikasi. Pakaian penyokong ini akan direkomendasikan untuk dipakai dalam jangka waktu pendek sebelum operasi. Pakaian ini bukan pengganti operasi.
 

Temui dokter jika memiliki rasa sakit atau tonjolan yang disadari pada pangkal paha di kedua sisi tulang kemaluan. Tonjolan akan terlihat lebih jelas ketika berdiri dan biasanya dapat dirasakan jika meletakkan tangan secara langsung pada area yang terpengaruh. Carilah pertolongan medis secepatnya jika tonjolan hernia berubah warna menjadi merah, ungu atau gelap.

 

Anda dapat menyiapkan daftar yang berisi informasi-informasi berikut ini, agar kunjungan Anda efektif.

  • Gejala, termasuk waktu pertama kemunculannya, dan perubahannya, jika ada
  • Informasi pribadi, termasuk perubahan hidup dan sejarah medis keluarga
  • Obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang dikonsumsi, termasuk dosisnya
  • Pertanyaan yang akan diajukan pada dokter
 

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan dokter. Sebaiknya Anda memberikan jawaban yang lengkap dan jelas, agar dokter bisa mendiagnosis lebih baik.

  • Kapan gejala mulai terjadi?
  • Apakah gejala tersebut menetap atau memburuk?
  • Apakah Anda mengalami rasa sakit di perut atau pangkal paha? Apakah ada sesuatu yang menyebabkan rasa sakit memburuk atau membaik?
  • Aktivitas fisik apa yang Anda lakukan saat bekerja? Apa aktivitas fisik yang dilakukan secara regular?
  • Apakah Anda memiliki sejarah konstipasi?
  • Apakah Anda memiliki hernia inguinal sebelumnya?
  • Apakah Anda merokok? Seberapa banyak rokok yang Anda habiskan dalam sehari ?