(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Hati-hati! Kenali Gejala Polio yang Dapat Menyebabkan Kelumpuhan Total

Admin rsud | 17 Desember 2019 | 1344 kali

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf. Saat ini penyakit polio sudah jarang terjadi karena sudah banyak orang yang menyadari pentingnya vaksin polio, namun tahukah Anda seperti apa gejala polio?

Anak berusia kurang dari 5 tahun paling rentan terinfeksi virus polio dibandingkan kelompok usia lain. Namun semua orang yang belum mendapat vaksin polio tetap berisiko tinggi menderita polio.

Menurut WHO, 1 dari 200 orang yang terinfeksi virus Polio mengalami kelumpuhan total. Selain itu polio juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan bahkan kematian.

Berkat gerakan pemberantasan polio global yang dimulai tahun 1988, negara-negara Asia Tenggara telah dinyatakan bebas polio.  Namun sampai saat ini polio masih sering ditemukan di Afganistan, Pakistan, dan Nigeria.  

Sejak tahun 2014, Indonesia telah dinyatakan bebas polio. Namun. beberapa waktu lalu dilaporkan ada satu kasus baru polio di Indonesia.  Karena itu, semua negara tetap harus waspada karena polio masih dapat terjadi selama penyebaran virusnya belum diberantas hingga tuntas.

Penularan polio

Virus polio hidup di tenggorokan dan usus orang yang terinfeksi. Penularan terjadi terutama lewat kontak dengan tinja penderita dan cairan penderita saat batuk atau bersin. Penularan lewat tinja biasa terjadi pada lingkungan yang sanitasinya buruk.

Risiko penularan polio paling tinggi pada 7-10 hari sebelum terjadinya gejala polio. Virus dapat hidup di tenggorokan selama 1 minggu dan di tinja sampai 6 minggu atau lebih lama pada penderita yang sistem imunnya rendah.

Terdapat 3 jenis penyakit yang disebabkan infeksi virus polio di antaranya polio non paralitik, polio paralitik, dan sindrom pascapolio.

Gejala polio non paralitik

Ini adalah jenis polio yang ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan.  Gejala polio non paralitik menghilang dalam 24-72 jam, dan kadang berlangsung sampai sepuluh hari.

Pada polio jenis ini terjadi pemulihan total dan tidak menyebabkan gejala sisa di kemudian hari.

Virus polio pada jenis ini tidak masuk ke sistem saraf sehingga tidak merusak saraf. Gejalanya seperti gejala flu, di antaranya:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan
  • Nyeri atau kekakuan pada punggung, leher, dan tangan
  • Kelemahan otot.

Gejala polio paralitik

Jenis polio ini jarang terjadi namun serius. Gejala awalnya seperti gejala polio non paralitik, namun dalam beberapa hari atau seminggu setelahnya gejala-gejala lain yang serius muncul seperti:

  • Kehilangan refleks tubuh
  • Nyeri otot berat dan dan kelemahan otot
  • Anggota badan yang terasa lunglai biasanya pada satu sisi tubuh
  • Kelumpuhan tiba-tiba sementara atau permanen

Sekitar 2-5% penderita polio paralitik dapat meninggal. Di antara yang bertahan hidup sejak mengalami polio paralitik, 50% penderita polio paralitik dapat mengalami kelumpuhan permanen.

Sindrom pascapolio

Sindrom pasca polio (PPS) sering terjadi pada penderita polio paralitik sebelumnya. Gejala utama PPS adalah kelemahan otot yang timbul lagi dan secara perlahan memburuk. PPS rata-rata terjadi 35 tahun sejak infeksi awal polio.

Selain kelemahan otot yang timbul lagi, gejala lain dari PPS antara lain:

  • otot mengecil
  • mudah lelah
  • kesulitan menelan dan bernapas
  • gangguan tidur karena sesak
  • gangguan konsentrasi dan memori
  • mudah kedinginan
  • perubahan mood yang sering dan depresi.

Walau kasus polio sekarang sudah jarang ditemukan, namun komplikasinya serius. Oleh sebab itu penting melakukan pencegahan dini dengan imunisasi polio. Semoga artikel ini membantu Anda mengenali gejala polio dan komplikasinya.