Ketidaksadaran atau ketidaktahuan masyarakat akan deteksi dini merupakan salah satu masalah dalam mengindikasikan kanker paru. Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis dan salah satu jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia. Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita.
Pada tanggal 17 November ini kita diingatkan betapa pentingnya deteksi dini sebagai upaya pencegahan dalam menyelamatkan jiwa penderita.
PENYEBAB KANKER PARU
Kebiasaan buruk ini menjadi faktor penyebab terbesar penyakit kanker paru-paru. Sekitar 85 persen kasus kanker paru-paru diakibatkan karena merokok. Orang yang merokok memiliki resiko 10 sampai 30 kali lebih besar terkena kanker paru-paru.
Tempat kerja atau lingkungan yang tidak sehat juga dapat memicu resiko penyakit ini. Lingkungan yang kurang sehat dapat berupa paparan asap rokok, asbes, arsen, radiasi, dan beberapa bahan kimia lainnya. Debu dan asap dari nikel, kromium, dan logam lainnya juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Meskipun penyakit ini lazim dialami oleh orang dewasa, orang muda pun juga bisa mengalaminya. Seseorang dengan usia 40 tahun lebih mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru.
Kanker paru-paru juga bisa dipicu oleh faktor genetik. Jika Anda punya garis keturunan (orangtua, kakak, adik) yang pernah mengidap kanker paru-paru, Anda juga beresiko tinggi terkena terkena kanker paru-paru.
Pencegahan :
Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling bisa dicegah, salah satunya dengan berhenti merokok, karena hampir 80-90 persen kasus kanker paru-paru yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.
Source : http://www.cancer.org/cancer/lungcancer & http://careway.co.uk/