(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Cara Ini

Admin rsud | 09 April 2019 | 690 kali

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita di Indonesia. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kanker yang satu ini. Namun Anda bisa mencegahnya dengan melakukan deteksi sedini mungkin. Deteksi dini kanker payudara dapat menyelamatkan banyak nyawa setiap tahunnya. Sudahkah Anda melakukan pemeriksaan payudara dengan rutin?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi atau mendiagnosa kanker payudara.

1. SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri

Teknik ini dilakukan dengan cara meraba payudara sendiri untuk memeriksa apakah ada benjolan pada payudara. Langkah ini dapat dilakukan setiap bulan, pada satu minggu atau 10 hari setelah menstruasi. Sementara bagi yang sudah menopause, pemeriksaan dapat dilakukan rutin setiap bulan dengan menentukan sendiri tanggalnya.

2. Mamografi

Mamografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X, yang dapat memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil. Perempuan berusia 40 tahun ke atas disarankan menjalani pemeriksaan ini secara rutin setiap tahun.

3. Ultrasonografi (USG)

USG biasanya digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut masalah payudara yang tampak pada mamogram. Melalui USG dapat dibedakan apakah benjolan tersebut mengarah ke kanker atau kista. Segera konsultasikan pada dokter bila hasil USG dicurigai kanker. Jangan menunda konsultasi agar Anda dapat segera mendapatkan tindakan untuk mencegah terjadinya kanker atau mencegah kanker payudara menjadi semakin parah.

4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI merupakan alat deteksi yang lebih sensitif dari mamografi. Dalam beberapa kasus, pasien harus menjalani scan MRI untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih jelas pada area yang diduga terkena kanker.

5. Biopsi

Biopsi merupakan langkah untuk memastikan adanya kanker payudara, di mana bagian dari jaringan sel yang diduga kanker, diangkat dan diperiksa menggunakan mikroskop. Biopsi dapat dilakukan dengan teknik jarum suntik atau pembedahan.

Konsultasi: DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta.

Sumber: Majalah Silver, Siloam Hospitals.


Article By Rianti Fajar