(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Demam pada Anak Kapan Berbahaya?

Admin rsud | 09 Januari 2018 | 1067 kali

Demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal. Batasan normal untuk suhu tubuh ini mempunyai batasan berbeda-beda berdasarkan cara pengukurannya maupun untuk usia anak. Untuk menyederhanakannya, maka dibuat satu batasan umum untuk bayi dan anak. Demam adalah apabila pengukuran dengan termometer di ketiak menunjukkan suhu tubuh >38oC. Khusus untuk bayi, disamping mengetahui batasan suhu demam, penting pula bagi orangtua untuk mengetahui batasan suhu minimum seorang bayi dapat berada pada ancaman hipotermi, yaitu 36,5oC.

Pengukuran suhu yang akurat tentu saja dengan menggunakan termometer. Pengukuran menggunakan termometer air raksa selama 2 menit diketahui akan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan termometer digital.

Demam sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk memberitahukan inangnya. Hal ini merupakan perlengkapan ‘alarm’ dari Sang Pencipta agar kita waspada dan menyadari telah terjangkiti suatu penyakit. Penyakit adalah penurunan kondisi klinis yang disebabkan mikroorganisme (kuman) dan memberikan gejala atau tanda-tanda tertentu. Demam pada anak tidak melulu merupakan pertanda adanya penyakit. Keadaan seperti kekurangan cairan saja dapat menyebabkan kita menjadi demam.

Lalu kapan demam berbahaya?

Demam pada anak berbahaya dan perlu diobati apabila:

  1. Anak merasa tidak nyaman.
  2. Risiko kejang.
  3. Adanya risiko kerusakan organ (misalnya pada trauma kepala yang mengakibatkan pengatur suhu tubuh menjadi ‘error’).
  4. Hiperpireksi, yaitu suhu tubuh >41oC

Obat demam yang paling aman untuk diberikan adalah jenis parasetamol. Obat ini relatif aman untuk bangsa Asia. Dapat menurunkan demam dalam waktu maksimal 2 jam, mempunyai masa kerja antara 4-6 jam. Jenis obat demam (antipiretik) lainnya adalah ibuprofen. Namun perlu diketahui bahwa ibuprofen mempunyai efek samping berupa dyspepsia, yaitu rasa tidak nyaman di lambung, sehingga jenis antipiretik ini sebaiknya tidak diberikan pada anak dengan gejala muntah.

Apakah setiap demam membutuhkan pemeriksaan laboratorium?

Tidak setiap demam membutuhkan pemeriksaan laboratorium. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, demam adalah alarm tubuh ketika menghadapi invasi atau serangan kuman. Dalam proses peperangan ini, tubuh membutuhkan serangkaian proses tertentu untuk melindungi diri, mematikan kuman, sekaligus membunyikan tanda bahaya. Pemeriksaan darah yang dilakukan pada 2 hari pertama demam biasanya akan memberikan hasil dalam batas normal. Olah sebab itu pemeriksaan darah dianjurkan dilakukan pada hari ketiga demam.  Perlu ditekankan disini bahwa tidak setiap demam memerlukan pemeriksaan laboratorium. Apabila fokus infeksi dapat diduga berdasarkan gejala maupun tanda klinis, maka pemberian terapi dapat dilakukan tanpa melakukan pemeriksaan laboratorium.

Beberapa penyakit tertentu, walaupun telah diketahui jenis dan obatnya, tetap memerlukan serangkaian pemeriksaan laboratorium berkala. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan pengobatan yang telah dilakukan dan untuk mewaspai adanya infeksi lain yang terjadi pada anak. Untuk pemeriksaan laboratorium ini, orangtua dianjurkan agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sehingga pemeriksaan yang dilakukan  tepat sasaran.