(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Dear Perokok, Bahaya Tar Tidak Hanya ke Paru Tapi Juga ke Otak!

Admin rsud | 10 April 2019 | 591 kali

Selama ini, orang lebih banyak mendiskusikan tentang bahaya nikotin yang terkandung pada rokok daripada residu atau tar. Padahal, tar mengandung zat karsinogen penyebab kanker bagi para perokok aktif dan pasif.

"Residu atau sisa pembakaran rokok itu menempel dimana-mana. Di baju, gorden, bantal, kursi dan semua tempat. Jadi sekarang kita harus mengedukasi masyarakat tentang bahaya tar dan asap rokok," ujar dr Mariatul Fadilah, MARS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI) kepada detikHealth, Selasa (9/4/2019).

Tar merupakan sebutan umum pada zat-zat yang merupakan residu dari pembakaran rokok. Tar merupakan penyebab perokok kerap mengalami masalah jantung dan pernapasan, dan juga zat yang dapat menyebabkan kanker.

"Secara fisik efek yang paling sering kita dengar adalah merusak paru, kanker paru, kanker nasofaring, kanker hidung. Tapi yang paling seram adalah kena ke susunan saraf pusat yang kita sebut dengan adiksi," sebutnya.

"Dia udah nggak bisa stop lagi. Kalau mau berhenti, seperti mau gila, sakau, apapun dia lakukan demi rokok," sambungnya.

Untuk perokok aktif, nikotin dan tar sudah pasti akan masuk ke tubuh mereka. Tapi untuk perokok pasif, nikotin memang tidak terhirup tetapi akan kena tarnya. Kalau tar menempel di saraf, otomatis sarafnya akan mengalami kerusakan.

"Artinya tidak ada TAR yang tidak membawa dampak negatif. Nggak ada positifnya deh. Makanya kita ngotot, buang itu TAR," tegas dr Mariatul.

 

Khadijah Nur Azizah - detikHealth