Darah yang terdapat dalam urine dinamakan hematuria. Terdapatnya darah dalam urine biasanya bukan karena gangguan serius. Meski demikian, kondisi ini bisa saja menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika terdapat darah dalam urine walaupun hanya sekali. Sehingga, dokter dapat menentukan penyebabnya dan memberi penanganan sedini mungkin untuk menghindari terjadinya komplikasi, atau penyakit yang lebih serius di kemudian hari. Pengobatan dari hematuria dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Ada dua tipe dari hematuria:
Pendarahan yang menyebabkan urine berwarna merah biasanya tidak sakit. Namun, buang air kecil yang disertai darah yang beku biasanya akan menyebabkan rasa sakit. Pada banyak kasus, urine yang berdarah ini tidak menimbulkan tanda maupun gejala.
Hematuria biasanya terjadi akibat kebocoran ginjal atau bagian dari saluran kemih. Berikut ini berbagai kondisi kesehatan yang biasa menyebabkan kebocoran:
Faktor Risiko
Hampir semua orang, termasuk anak-anak dan remaja, dapat mengalami hematuria. Faktor yang menyebabkan risiko meningkat adalah:
Dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit melalui pertanyaan-pertanyaan seputar gejala atau beberapa hal yang biasa dikerjakan sehari-hari. Dokter akan menanyakan jumlah darah yang terlihat dan waktu terjadinya kencing berdarah. Selain itu, Dokter akan menanyakan tentang intensitas buang air kecil, sakit yang dirasakan, serta adanya bekuan darah, maupun obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium (urinalisis). Tujuannya, untuk mengetahui kemungkinan adanya darah dalam urine, mendeteksi bakteri yang menyebabkan infeksi, dan mencari adanya kristal, yang bisa menyebabkan batu ginjal.
Dokter juga biasanya akan melakukan tes pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk membantu mencari penyebab kencing berdarah, serta tes lain seperti sistoskopi untuk memeriksa kandung kemih dan uretra untuk menemukan penyebab kencing darah, seperti tanda-tanda infeksi.
Terkadang, penyebab dari hematuria tidak dapat ditemukan. Dalam kasus seperti ini, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, terutama jika pasien mempunyai faktor risiko untuk menderita kanker kandung kemih seperti merokok, paparan terhadap toksin atau pernah menjalani terapi radiasi.
Untuk mengobati hematuria, dokter biasanya melakukan pengobatan berdasarkan penyebabnya. Pasien dengan infeksi saluran kemih akan mendapatkan antibiotik. Selain itu, dokter bisa memberikan obat-obatan untuk mengecilkan pembesaran prostat, dan terapi gelombang kejut (ESWL). Tujuannya, untuk memecah batu pada ginjal atau kandung kemih.
Hematuria biasanya mempunyai penyebab yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tindakan pencegahan penting untuk dilakukan, melalui langkah-langkah berikut ini:
Beberapa kasus darah pada urine disebabkan oleh kondisi kesehatan yang serius. Jangan abaikan jika terdapat darah pada urine Anda, walaupun baru pertama kali terjadi. Segera periksakan diri ke dokter. Berkonsultasilah ke dokter jika Anda mengalami buang air kecil yang sering, sulit, atau menyakitkan, sakit pada perut dan sakit pada ginjal walaupun tidak ada darah dalam urine.
Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan hematuria mikroskopik. Segera cari bantuan darurat ketika tidak bisa buang air kecil, terdapat bekuan darah dalam urine ketika buang air kecil, atau darah dalam urine yang disertai dengan satu atau beberapa gejala seperti mual, muntah, demam, menggigil, dan sakit pada kedua sisi tubuh, punggung belakang atau pada perut.