Apa Anda sedang mengalami keputihan berbau amis disertai gatal? Bila ya, area kewanitaan mungkin tengah diserang oleh infeksi bernama vaginosis bakteri (bacterial vaginosis/BV).
Meski tidak termasuk penyakit seks menular (PMS), BV bisa mempertinggi risiko PMS seperti klamidia. Bakteri penyebabnya bisa hilang sendiri jika Anda lebih memperhatikan kebersihan vagina. Namun khusus untuk ibu hamil, BV yang Anda alami harus diobati sesegera mungkin agar tidak mengakibatkan komplikasi pada janin.
Oleh sebab itu, mari kenali cici-ciri bakteri penyebab BV sedini mungkin agar pengobatan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Vaginosis bakteri kerap disamakan dengan infeksi ragi (yeast infection) pada vagina. Padahal, keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Infeksi ragi vagina disebabkan oleh jamur dan menyebabkan vagina gatal serta keputihan berwarna putih susu yang kental dan tidak berbau. Sedangkan ciri-ciri bakteri pada vagina meliputi:
Anda sebaiknya berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter jika merasakan ciri-ciri bakteri penyebab infeksi tersebut. Dokter akan membantu Anda untuk memastikan diagnosis sehingga pengobatan yang sesuai bisa diberikan.
Meskipun demikian, hampir separuh dari penderita infeksi bakteri ini tidak merasakan gejala apapun. Karena itu, penyakit ini kerap sulit terdeteksi.
Vaginosis bakteri yang tidak menyebabkan gejala, umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Bantuan dari dokter biasa dibutuhkan ketika penderita mengalami gejala yang mengganggu.
Dokter akan meresepkan antibiotik untuk Anda konsumsi selama lima hingga tujuh hari. Sangat penting untuk menghabiskan antibiotik baik berupa tablet, krim, ataupun gel yang sesuai dengan anjuran dokter sekalipun kondisi Anda sudah membaik. Penghentian konsumsi antibiotik tanpa saran dari dokter akan membuat infeksi mudah kambuh dan bakteri resistan terhadap antibiotik.
Penggunaan alat KB spiral (IUD) juga disebut meningkatkan risiko Anda terserang vaginosis bakteri. Meski anggapan ini masih harus ditunjang dengan penelitian lebih lanjut, Anda sebaiknya tidak melanjutkan pemakaian alat KB tersebut jika mengalami BV secara berulang.
Saat Anda divonis sembuh dari vaginosis bakteri, tetap ada kemungkinan infeksi tersebut kambuh. Bila ini terjadi, dokter biasanya akan kembali meresepkan antibiotik yang harus Anda konsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Vaginosis bakteri termasuk penyakit yang bisa dihindari oleh kaum hawa. Anda bisa memerhatikan himbauan dan larangan sebagai berikut sebagai langkah pencegahan BV maupun kekambuhannya:
Jika Anda merasakan kemunculan ciri-ciri bakteri penyebab infeksi saat sedang hamil, langsung konsultasikan dengan dokter Anda. Dengan ini, infeksi bisa segera diatasi dengan tepat.
Meski relatif tidak berbahaya, vaginosis bakteri yang dialami oleh ibu hamil berpotensi memicu komplikasi pada kehamilan. Mulai dari kelahiran prematur hingga keguguran.