(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Cara Tepat Atasi Hipersaliva Saat Hamil

Admin rsud | 19 Februari 2019 | 6690 kali

Kehamilan membuat seorang wanita lebih rentan untuk mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satu yang tergolong sering terjadi pada ibu hamil adalah hipersaliva, yaitu peningkatan produksi air liur.

Hipersaliva biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan akan mereda pada akhir trimester pertama. Sebenarnya, keadaan tersebut merupakan kondisi normal dari mekanisme kehamilan. Beberapa faktor yang dipercaya memengaruhi terjadinya hipersaliva saat hamil, di antaranya:

  • Perubahan keseimbangan hormon

Selama kehamilan terjadi peningkatan kadar progesteron dan esterogen di dalam tubuh. Kondisi tersebut dapat menyebabkan stimulasi pada kelenjar liur, sehingga memproduksi air liur lebih banyak.

  • Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum (HEG) atau morning sickness adalah gangguan pada ibu hamil yang ditandai dengan mual dan muntah secara berlebihan. Perasaan tersebut cenderung membuat ibu hamil menghindari makanan, sehingga proses menelan menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, semakin banyak air liur yang tertahan di dalam mulut dan terjadilah hipersaliva.

  • Naiknya asam lambung

Seiring dengan bertambah ukurannya janin, rahim akan mendesak organ lambung yang berada di atasnya. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik menuju ke saluran kerongkongan (esofagus). Selanjutnya, reseptor asam di esofagus akan menstimulasi kelenjar liur untuk memproduksi air liur lebih banyak guna menetralisir naiknya asam lambung tersebut.

  • Zat iritan

Zat iritan seperti asap rokok, merkuri, dan pestisida dipercaya dapat memicu peningkatan produksi air liur. Di samping itu, obat-obatan antikejang dan obat penenang juga diduga berhubungan dengan peningkatan produksi air liur secara berlebih.

  • Infeksi gigi

Ibu hamil lebih berisiko mengalami gigi berlubang. Parahnya lagi, ibu hamil juga sering mengalami mual dan muntah di trimester pertama sehingga cenderung malas menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kondisi-kondisi tersebut membuat ibu hamil lebih rentan mengalami infeksi gigi, yang pada akhirnya memicu peningkatan produksi air liur.

Atasi hipersaliva dengan cara ini

Hipersaliva saat hamil dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman. Meski belum ada terapi spesifik untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba beberapa cara ini di rumah:

  • Sikat gigi 2 kali sehari dan gunakan obat kumur 4 kali sehari. Pilih pasta gigi dan obat kumur khusus untuk ibu hamil.
  • Konsumsi air putih sebanyak 2,5 liter per hari.
  • Makan dalam porsi kecil setiap 2–3 jam. Kunyah makanan secara sempurna dan perlahan.
  • Hindari makanan yang kaya tinggi karbohidrat atau mengandung tepung.
  • Hindari konsumsi makanan yang pedas, asam, dan berminyak.
  • Konsumsi makanan cair dan kering seperti misalnya roti atau biskuit, terutama di saat mual dan muntah melanda.
  • Emut permen. Hal ini dapat membantu ibu hamil menelan air liur berlebih di mulut.

Hipersaliva merupakan salah satu keluhan yang dipengaruhi mekanisme normal (fisiologis) selama kehamlan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa keluhan tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman pada ibu hamil, sehingga memengaruhi kondisi kehamilan secara keseluruhan. Oleh karena itu, bila upaya-upaya tersebut belum dapat mengatasi hipersaliva yang dialami saat hamil, alangkah baiknya mencari pertolongan medis kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

 

 
By: dr. Andika Widyatama
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read