Terlalu gemuk, terlalu kurus, atau justru sudah pas? Salah satu perhitungan yang bisa memberikan jawabannya adalah indeks massa tubuh (IMT). Cara menghitung IMT adalah dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan Anda.
Anda perlu mengetahui IMT. Pasalnya, IMT yang terlalu rendah atau tinggi, dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu di tubuh. Namun tenang, IMT bukanlah satu-satunya acuan sehat atau tidaknya tubuh Anda.
Ukuran lain, seperti lingkar perut, persentase distribusi lemak, dan pertimbangan lainnya, masih harus diperhatikan untuk melihat risiko kemunculan penyakit.
Indeks massa tubuh, merupakan perhitungan yang didapatkan dari membagi berat badan (dalam kilogram) dengan ukuran tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT, merupakan salah satu acuan untuk melihat posisi berat badan Anda.
IMT dapat dibagi menjadi kekurangan berat badan, berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas. Nilai IMT merupakan salah satu pengukuran, yang dilihat oleh dokter untuk menilai risiko Anda mengalami suatu penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes.
Cara menghitung IMT yang tepat, dapat dilihat menggunakan rumus di bawah ini:
IMT = Berat badan (dalam kg) : Tinggi badan (dalam m)²
Hasil pengukuran IMT orang Indonesia, berbeda dari orang yang berasal dari benua Eropa ataupun Amerika. Berikut ini acuan IMT dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rentang nilai indeks massa tubuh untuk perempuan dewasa adalah sebagai berikut:
Rentang nilai indeks massa tubuh untuk laki-laki dewasa adalah sebagai berikut:
Nilai indeks massat tubuh memang yang paling umum untuk digunakan sebagai indikator gemuk atau tidaknya seseorang. Tapi, Anda perlu ingat bahwa banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang dikatakan gemuk.
Oleh karena itu, penghitungan IMT di atas hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun dan tidak berlaku untuk bayi, anak, remaja, ibu hami, maupun atlet.
Ada beberapa hal tentang IMT yang perlu Anda ketahui, seperti berikut ini.
Dari fakta di atas, maka Anda bisa melihat bahwa pada nilai IMT yang sama, seseorang bisa saja terlihat lebih gemuk atau lebih kurus.
Untuk membuat suatu diagnosis atau mengukur risiko timbulnya penyakit, dokter tidak hanya menggunakan IMT. Beberapa faktor di bawah ini, juga dipertambangkan.
Memiliki berat badan berlebih atau justru kekurangan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit. Sehingga, apabila masuk ke dalam salah satu kelompok tersebut, maka sebaiknya Anda perlu lebih berhati-hati dan mulai menjalankan gaya hidup yang lebih sehat.
Meski sering terlewatkan, Anda perlu tahu bahwa memiliki tubuh yang terlalu kurus, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti di bawah ini.
Memiliki berat badan berlebih, bahkan hingga obesitas, bisa meningkatkan risiko Anda terkena berbagai penyakit, seperti:
Setelah mengetahui cara menghitung IMT, segera ukur indeks massa tubuh Anda. Baik berada pada rentang kurus atau obesitas, menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur, wajib hukumnya.
Mengenali cara menghitung IMT bisa membantu untuk mengenali tinggi rendahnya risiko Anda terkena berbagai penyakit kronis seperti anemia, jantung, hingga diabetes. Jika IMT Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi, segera ubah gaya hidup Anda dan mulai konsumsi makanan yang sehat serta olahraga yang teratur.
IMT bukan satu-satunya tolok ukur kesehatan Anda. Sehingga, pertimbangkan hal lain seperti jumlah lemak hingga pola aktivitas fisik yang sehari-hari Anda alami. Jadikan pengetahuan mengenai IMT ini, sebagai salah satu motivasi Anda untuk mulai hidup sehat.