(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Cacar Air

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 1356 kali

Cacar air atau varisella adalah infeksi virus yang menyebabkan rasa gatal di kulit, dan ditandai dengan munculnya bintik merah berisi cairan. Pada kasus tertentu, cacar air mungkin mengakibatkan komplikasi yang serius. Cacar air sangat menular kepada orang yang belum pernah terkena atau belum divaksinasi. Sebelum adanya vaksinasi cacar air, hampir semua orang pernah terkena cacar air sebelum mereka berumur 18 tahun. Pada kasus dewasa, gejala cacar air umumnya lebih berat. Sejak adanya vaksinasi,  jumlah kasus cacar air baik yang sekadar terkena infeksi maupun yang memerlukan perawatan rumah sakit sudah menurun drastis.

Bagi sebagian orang, cacar air adalah penyakit yang ringan. Karena vaksin cacar air sangat aman dan juga sangat efektif untuk mencegah cacar air dan komplikasinya, maka sebaiknya semua orang mendapatkan vaksinasi ini.

 

Gejala cacar air biasa muncul sekitar 10-21 hari setelah pertama terpapar virus, dan infeksi cacar air biasanya akan sembuh setelah 5-10 hari. Gejala cacar air yang paling umum adalah bintik merah di kulit. Sebelum ruam muncul di kulit, gejala lain yang biasa timbul termasuk:

  • Suhu tubuh diatas 38C
  • Gatal dan sakit, biasanya tubuh akan merasa tidak enak
  • Kehilangan nafsu makan

Ketika bintik telah muncul pada kulit, berikut adalah siklus infeksi cacar air:

  • Bintik merah muncul pada permukaan kulit, baik di satu area ataupun di banyak bagian permukaan kulit.
  • Bintik tersebut akan dipenuhi dengan cairan. Gelembung berisi cairan tersebut dapat pecah. Bintik cacar dapat menyebar tetapi bisa juga hanya di satu tempat.
  • Setelah pecah, bintik akan mengering dan menjadi keropeng.

Sejak pertama kali terinfeksi, penderita dapat menyebarkan virus selama lebih dari 48 jam sebelum ruam muncul, dan penderita akan tetap menular sampai semua bintiknya pecah dan membentuk keropeng.

 

Faktor-faktor yang memicu cacar air:

Cacar air, yang disebabkan oleh virus varicella zoster, adalah penyakit yang sangat menular dan menyebar sangat cepat. Virus dapat menular dengan cara kontak langsung terhadap ruam cacar air, atau dengan penyebaran melalui udara saat seseorang dengan virus batuk atau bersin.

Risiko terkena cacar air akan semakin tinggi apabila:

  • Tidak pernah terkena cacar air sebelumnya
  • Tidak divaksin cacar air
  • Bekerja, pergi ke sekolah atau berada di fasilitas penitipan anak
  • Tinggal dengan anak kecil

Orang yang sudah pernah terkena cacar air, ataupun telah divaksinasi terhadap cacar air biasanya telah memiliki kekebalan terhadap cacar air. Jika seseorang pernah divaksin dan masih terjangkit cacar air, maka gejala yang dialami akan lebih ringan seperti memiliki lebih sedikit ruam dan tidak demam. Beberapa orang dapat mengalami cacar air lebih dari 2x tetapi kasus ini jarang ditemukan.

Komplikasi

Pada dasarnya cacar air bukan penyakit yang berat. Tetapi akan membahayakan dan menjadi komplikasi yang berujung pada kematian apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut adalah komplikasi pada penyakit cacar air:

  • Infeksi bakteri pada kulit, jaringan yang lembut, tulang, dan sendi atau jaringan darah
  • Dehidrasi
  • Kekurangan sel darah
  • Peradangan pada otak

Risiko terjangkit cacar air akan semakin tinggi pada:

  • Bayi yang baru lahir atau janin yang ibunya tidak pernah terkena cacar air ataupun mendapat vaksin
  • Orang dewasa
  • Ibu hamil yang belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah akibat perawatan kesehatan, seperti kemoterapi untuk penyembuhan penyakit kanker
  • Orang yang mengonsumsi steroid untuk penyakit lain, seperti asma
  • Orang yang mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh mereka

Cacar Air dan Kehamilan

Komplikasi dari cacar air dapat memengaruhi ibu hamil. Meskipun ibu hamil memiliki risiko yang kecil terkena cacar air dan komplikasinya tetapi terkena cacar air saat kehamilan muda dapat menyebabkan bermacam-macam masalah pada bayi yang baru lahir, termasuk berat bayi yang kecil dan menyebabkan kecacatan. Apabila sang ibu terkena cacar air seminggu atau beberapa hari sebelum melahirkan, bayi bisa terkena infeksi yang serius dan mungkin berakibat fatal. Jika seorang wanita hamil dan tidak memiliki kekebalan terhadap cacar air, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang risiko terkena cacar air pada sang ibu maupun sang bayi.

 

Dokter akan mendiagnosis cacar air berdasarkan ruam. Jika ada keraguan mengenai diagnosis, cacar air dapat dikonfirmasi dengan tes laboratorium, termasuk tes darah atau sampel kultur dari cairan ruam.

 
  • Minum banyak cairan sehingga tidak dehidrasi
  • Minum parasetamol/pengurang rasa sakit untuk membantu mengurangi sakit dan ketidaknyamanan pada tubuh
  • Memakai sarung tangan saat malam hari, supaya menghindari menggaruk bintik cacar
  • Potong kuku
  • Gunakan krim pendingin atau gel dari apotek
  • Tanyakan apotek untuk menggunakan obat antihistamin untuk membantu mengurangi rasa gatal
  • Mandi dengan air dingin dan menepuk untuk mengeringkan (jangan digosok)
  • Gunakan pakaian yang longgar
 

Vaksin cacar air adalah cara terbaik untuk mencegah terpapar penyakit cacar air. Seorang ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan bahwa vaksin cacar air terbukti melindungi hampir dari 98% dari orang yang sudah pernah divaksin. Apabila seseorang yang telah divaksin terkena infeksi tersebut, vaksin tetap membantu karena mengurangi gejala penyakit maupun memperpendek waktu terinfeksi.

Vaksin cacar air direkomendasikan untuk:

  • Anak kecil
  • Remaja yang belum pernah divaksin
  • Orang dewasa yang belum pernah divaksin tetapi memiliki potensi tinggi tertular cacar air

Jika seseorang sudah pernah terkena cacar air sebelumnya maka vaksinasi tidak terlalu diperlukan. Orang tersebut memiliki kekebalan seumur hidup. Seseorang bisa terkena cacar air lebih dari sekali tetapi kasus ini jarang ditemukan. Namun apabila seseorang sudah mencapai umur diatas 60 tahun dan muncul ruam cacar air, ada baiknya untuk langsung berkonsultasi dengan dokter.

Vaksinasi tidak disarankan untuk:

  • Wanita hamil
  • Orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah seperti HIV atau orang yang mengonsumsi obat penekan kekebalan tubuh
  • Orang yang alergi terhadap gelatin atau antibiotik neomycin
 

Jika mencurigai seseorang mengidap cacar air, konsultasikan kepada dokter. dokter akan mendiagnosis cacar air dengan mengamati ruam dan dengan memperhatikan gejala lain yang ada. Dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi keparahan cacar air dan mengobati komplikasi. Beritahukan kepada dokter jika ada komplikasi berikut:

  • Ruam menyebar pada satu atau dua mata
  • Ruam menjadi sangat merah, hangat, lembut dan mengindikasikan kemungkinan infeksi kulit dari bakteri
  • Ruam diikuti dengan pusing, detak jantung cepat, napas pendek, tremor, kehilangan koordinasi otot, batuk yang memburuk, muntah, otot leher kencang dan demam