(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Buta Warna

Admin rsud | 10 Oktober 2019 | 1033 kali

Buta warna adalah kondisi di mana penderitanya tidak mampu untuk melihat perbedaan antara warna-warna tertentu. Buta warna biasanya diwariskan dari keluarga. Sebagian besar penderita buta warna tidak dapat membedakan antara beberapa warna merah dan hijau.

Terdapat tiga jenis buta warna yang dapat diketahui, antara lain:

  • Red-Green Color Blindness, yaitu saat photopigment di kerucut merah mata Anda atau kerucut hijau tidak dapat berfungsi dengan baik. Ada beberapa tipe yaitu Deuteranomaly (terjadi ketika photopigment kerucut hijau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kuning dan hijau terlihat lebih merah, dan sulit untuk membedakannya dari warna ungu), Protanomaly (terjadi ketika photopigment kerucut merah Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Oranye, merah, dan kuning terlihat lebih hijau, dan warnanya kurang cerah), Protanopia (terjadi ketika penderita tidak memiliki sel kerucut merah yang berfungsi. Warna merah terlihat hitam. Beberapa warna oranye, kuning, dan hijau terlihat kuning), dan Deuteranopia (terjadi ketika penderita tidak memiliki sel kerucut hijau yang berfungsi. Merah mungkin terlihat kuning kecoklatan, dan hijau mungkin terlihat krem).
  • Blue-Yellow Color Blindness, yaitu saat photopigment kerucut biru mata Anda hilang atau tidak berfungsi dengan benar. Terdapat dua tipe yaitu Tritanomaly (terjadi ketika sel kerucut biru Anda hanya berfungsi secara terbatas. Biru terlihat lebih hijau, dan bisa jadi sulit membedakan warna merah muda dari kuning dan merah) dan Tritanopia (terjadi ketika Anda tidak memiliki sel kerucut biru. Biru tampak hijau, dan kuning terlihat abu-abu muda atau ungu).
  • Complete Color Blindness, yaitu ketika penderita tidak dapat melihat warna sama sekali dan penglihatan mungkin tidak terlalu jelas. Terdapat dua tipe yaitu Cone monochromacy (terjadi ketika dua dari tiga foto sel kerucut Anda - merah, hijau, atau biru - tidak berfungsi. Saat hanya satu jenis kerucut yang berfungsi, Anda akan mengalami kesulitan untuk membedakan satu warna dari yang lain) dan Rod monochromacy (terjadi ketika tidak ada sel kerucut Anda yang memiliki photopigment yang berfungsi. Akibatnya, dunia hanya nampak dalam warna hitam, putih, dan abu-abu. Cahaya terang dapat menyakiti mata Anda, dan Anda mungkin memiliki gerakan mata yang tidak terkendali).
 

Gejala-gejala yang dialami penderita buta warna, antara lain:

  • Merasa kesulitan untuk membedakan warna merah, orange, kuning, coklat, dan hijau
  • Warna-warna terlihat lebih kusam daripada yang terlihat oleh seseorang dengan penglihatan normal
  • Memiliki kesulitan membedakan warna ungu
  • Merasa bingung untuk membedakan warna merah dengan hitam
 

Pada sebagian besar kasus, buta warna disebabkan oleh kesalahan genetik yang diwariskan dari orangtua kepada anaknya. Hal itu terjadi karena beberapa sel sensitif warna di dalam mata, yang disebut cones hilang atau tidak berfungsi dengan benar. Terkadang buta warna dapat berkembang di kemudian hari sebagai hasil dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes, glaukoma, degenerasi makula terkait usia dan multiple sclerosis, efek samping dari obat termasuk digoxin, etambutol, chloroquine, hydroxychloroqine, phenytoin dan sildenafil, dan paparan bahan kimia berbahaya seperti karbon disulfida dan styrene.

 

Dokter mata akan mendiagnosis kondisi buta warna dengan memberikan tes berupa gambar yang dirancang khusus (tes ishihara) terbuat dari titik-titik berwarna dengan angka atau bentuk dalam warna berbeda yang tersembunyi di antara mereka. Penderita buta warna akan merasa kesulitan untuk melihat beberapa pola yang terdapat di dalam titik-titik tersebut.