Bronkus adalah percabangan dari trakea yang memproduksi lendir untuk menangkap debu dan partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas. Penyakit bronkitis merupakan peradangan dari lapisan cabang tenggorokan yang membawa udara dari dan ke paru-paru. Penyakit ini berkembang ketika infeksi dan iritasi memengaruhi bronkus dan menyebabkan bronkus memproduksi lebih banyak lendir dari keadaan normal, sehingga tubuh akan berusaha mengeluarkan lendir dengan batuk.
Penderita bronkitis biasanya sering batuk disertai dengan lendir dengan warna yang berbeda-beda. Penyakit bronkitis bisa akut dan kronik. Bronkitis akut sangat umum disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan, sedangkan bronkitis kronik adalah kondisi yang lebih serius, dimana terdapat iritasi atau peradangan pada lapisan cabang tenggorokan dan biasanya disebabkan karena merokok.
Secara umum, saluran napas dapat terinfeksi dan membengkak. Kondisi ini disebut bronkitis dengan gejala utama batuk terus menerus yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau. Walaupun demikian, gejala bronkitis terkadang sulit dikenali karena mirip dengan gejala flu seperti pilek, sakit tenggorokan dan tidak enak badan.
Berdasarkan lama terkenanya, bronkitis dibagi menjadi 2 tipe:
Bronkitis akut. Pada bronkitis akut gejala batuk akan berlangsung selama 5 hari sampai beberapa minggu.
Ketika seseorang menderita penyakit bronkitis akut, penderita mungkin akan mengalami gejala seperti kedinginan atau merasakan sakit di seluruh badan. Gejala tersebut akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu, dan penderita akan terus mengalami batuk yang tiada henti dalam beberapa minggu.
Bronkitis kronis. Kondisi ini adalah jika gejala-gejala di atas berlangsung selama lebih dari 3 bulan.
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan pilek dan flu. Walaupun lebih jarang, bakteri kadang menyebabkan bronkitis. Virus mengandung jutaan partikel yang keluar dari mulut atau hidung ketika seseorang batuk atau bersin. Virus tersebut akan tinggal di udara untuk sementara waktu, dan kemudian menetap di berbagai permukaan seperti dinding atau meja. Virus ini dapat tetap aktif selama lebih dari 24 jam.
Apabila seseorang menyentuh tempat yang telah terpapar virus, mereka dapat menyebarkan virus tersebut dengan cara menyentuh orang lain. Antibiotik tidak membunuh virus, sehingga pengobatan dengan menggunakan antibiotik tidak terlalu berefek untuk mengobati bronkitis. Penyebab umum dari penyakit bronkitis adalah karena merokok. polusi udara, debu dan gas beracun dalam lingkungan atau tempat kerja juga merupakan salah satu penyebab penyakit bronkitis.
Faktor-faktor yang dapat memicu penyakit bronkitis:
Pada tahap awal penyakit, sangat sulit untuk membedakan gejala bronkitis dari flu biasa. Saat pemeriksaan fisik, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan dengan seksama paru-paru saat penderita bernapas. Berikut tes yang mungkin perlu dijalani:
Banyak penderita bronkitis akut yang akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa perawatan/pengobatan khusus. Tapi disamping itu, penderita harus minum banyak cairan dan mendapatkan istirahat yang cukup.
Dalam beberapa kasus, gejala bronkitis dapat bertahan lebih lama. Jika gejala bronkitis bertahan selama lebih dari 3 bulan, maka sudah dapat dikategorikan sebagai bronkitis kronik.
Tidak ada obat untuk penyakit bronkitis, tetapi beberapa cara gaya hidup sehat dapat membantu untuk mengurangi gejala dari bronkitis seperti:
Cara penyembuhan bronkitis akut di rumah:
MHRA (Healthcare Products Regulatory Agency) menganjurkan untuk tidak memberikan obat-obatan yang dijual secara bebas kepada anak-anak dibawah umur 6 tahun. Anak umur 6–12 dianjurkan untuk meminta saran dari dokter. Alternatif lain yang dapat dicoba di rumah adalah dengan membuat campuran madu dan lemon yang dapat membantu tenggorokan dan mengurangi intensitas batuk.
Antibiotik
Antibiotik tidak terlalu dianjurkan untuk bronkitis, karena bronkitis biasanya disebabkan oleh virus. Pemakaian antibiotik yang tidak tepat dapat membuat bakteri/virus tersebut menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Dokter umum hanya akan meresepkan antibiotik apabila penderita memiliki kemungkinan terkena komplikasi lain seperti pneumonia.
Antibiotik dapat direkomendasikan untuk:
Jika penderita dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik seperti amoksisillin atau doksisiklin, antibiotik tersebut harus habis diminum sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Penderita harus menemui dokter apabila mengalami batuk yang: