(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Bronkitis

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 2030 kali

Bronkus adalah percabangan dari trakea yang memproduksi lendir untuk menangkap debu dan partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas. Penyakit bronkitis merupakan peradangan dari lapisan cabang tenggorokan yang membawa udara dari dan ke paru-paru. Penyakit ini berkembang ketika infeksi dan iritasi memengaruhi bronkus dan menyebabkan bronkus memproduksi lebih banyak lendir dari keadaan normal, sehingga tubuh akan berusaha mengeluarkan lendir dengan batuk.

Penderita bronkitis biasanya sering batuk disertai dengan lendir dengan warna yang berbeda-beda. Penyakit bronkitis bisa akut dan kronik. Bronkitis akut sangat umum disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan, sedangkan bronkitis kronik adalah kondisi yang lebih serius, dimana terdapat iritasi atau peradangan pada lapisan cabang tenggorokan dan biasanya disebabkan karena merokok.  

 

 

Secara umum, saluran napas dapat terinfeksi dan membengkak. Kondisi ini disebut bronkitis dengan gejala utama batuk terus menerus yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau. Walaupun demikian, gejala bronkitis terkadang sulit dikenali karena mirip dengan gejala flu seperti pilek, sakit tenggorokan dan tidak enak badan.

Berdasarkan lama terkenanya, bronkitis dibagi menjadi 2 tipe: 

Bronkitis akut. Pada bronkitis akut gejala batuk akan berlangsung selama 5 hari sampai beberapa minggu. 

  • Produksi lendir yang bisa berubah warna dari putih, kuning, hijau dan tidak jarang disertai darah
  • Demam ringan dan meriang
  • Sakit tenggorokan
  • Badan terasa selalu lelah

Ketika seseorang menderita penyakit bronkitis akut, penderita mungkin akan mengalami gejala seperti kedinginan atau merasakan sakit di seluruh badan. Gejala tersebut akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu, dan penderita akan terus mengalami batuk yang tiada henti dalam beberapa minggu.

Bronkitis kronis. Kondisi ini adalah jika gejala-gejala di atas berlangsung selama lebih dari 3 bulan.

  • Batuk yang terus menerus selama lebih dari 3 bulan dan serangan berulang 2 tahun berturut-turut yang disertai dahak jernih, kuning, putih atau hijau
  • Bersin
  • Rasa tidak nyaman pada dada
  • Napas yang pendek
 

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan pilek dan flu. Walaupun lebih jarang, bakteri kadang menyebabkan bronkitis. Virus mengandung jutaan partikel yang keluar dari mulut atau hidung ketika seseorang batuk atau bersin. Virus tersebut akan tinggal di udara untuk sementara waktu, dan kemudian menetap di berbagai permukaan seperti dinding atau meja. Virus ini dapat tetap aktif selama lebih dari 24 jam.

Apabila seseorang menyentuh tempat yang telah terpapar virus, mereka dapat menyebarkan virus tersebut dengan cara menyentuh orang lain. Antibiotik tidak membunuh virus, sehingga pengobatan dengan menggunakan antibiotik tidak terlalu berefek untuk mengobati bronkitis. Penyebab umum dari penyakit bronkitis adalah karena merokok. polusi udara, debu dan gas beracun dalam lingkungan atau tempat kerja juga merupakan salah satu penyebab penyakit bronkitis.

Faktor-faktor yang dapat memicu penyakit bronkitis:

  • Merokok. Perokok aktif dan perokok pasif memiliki risiko yang lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronik.
  • Daya tahan tubuh rendah. Penyakit bronkitis dapat juga sebagai akibat dari penyakit lain seperti pilek, atau kondisi kronik yang memengaruhi sistem imun. Orang yang lebih tua, bayi dan anak-anak memiliki kondisi yang lebih mudah terserang penyakit tersebut.
  • Terkontaminasi kuman penyebab dalam pekerjaan. Risiko terkena penyakit bronkitis lebih besar ketika seseorang bekerja di lingkungan yang tercemar, seperti pabrik tekstil, atau terpapar zat kimia.
  • Sakit maag. Naiknya asam lambung dapat mengiritasi kerongkongan dan tenggorokan sehingga dapat memicu bronkitis.
 

Pada tahap awal penyakit, sangat sulit untuk membedakan gejala bronkitis dari flu biasa. Saat pemeriksaan fisik, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan dengan seksama paru-paru saat penderita bernapas. Berikut tes yang mungkin perlu dijalani:

  • X-ray dada. X-ray dada dapat membantu menentukan jika seseorang memiliki pneumonia atau kondisi lain yang dapat menjelaskan batuk. Hal ini penting jika penderita merokok
  • Pemeriksaan dahak. Dahak adalah lendir yang dibatukkan penderita dari paru-paru. Dahak dites untuk melihat apakah penyebab penyakit yang diderita adalah bakteri yang dapat disembuhkan dengan antibiotik.
  • Pemeriksaan fungsi paru. Saat tes fungsi paru, penderita akan meniup alat yang disebut spirometer, yang dapat mengukur banyaknya udara yang dapat tertahan di dalam paru-paru dan seberapa cepat penderita dapat mengeluarkan udara dari paru-paru. Pemeriksaan ini dapat mengecek apakah Anda menderita asma atau emfisema.
 

Banyak penderita bronkitis akut yang akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa perawatan/pengobatan khusus. Tapi disamping itu, penderita harus minum banyak cairan dan mendapatkan istirahat yang cukup.

Dalam beberapa kasus, gejala bronkitis dapat bertahan lebih lama. Jika gejala bronkitis bertahan selama lebih dari 3 bulan, maka sudah dapat dikategorikan sebagai bronkitis kronik.

Tidak ada obat untuk penyakit bronkitis, tetapi beberapa cara gaya hidup sehat dapat membantu untuk mengurangi gejala dari bronkitis seperti:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Berolahraga dan melakukan diet sehat akan membantu menjaga berat badan yang ideal. Kelebihan berat akan membuat seseorang mengalami kesulitan bernapas.
  • Hindari merokok atau lingkungan yang penuh asap rokok.

Cara penyembuhan bronkitis akut di rumah:

  • Perbanyak istirahat
  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan mengencerkan lendir di paru-paru, sehingga mempermudah penderita untuk batuk
  • Obati sakit kepala, demam dan sakit badan dengan parasetamol atau ibuprofen

MHRA (Healthcare Products Regulatory Agency) menganjurkan untuk tidak memberikan obat-obatan yang dijual secara bebas kepada anak-anak dibawah umur 6 tahun. Anak umur 6–12 dianjurkan untuk meminta saran dari dokter. Alternatif lain yang dapat dicoba di rumah adalah dengan membuat campuran madu dan lemon yang dapat membantu tenggorokan dan mengurangi intensitas batuk.

Antibiotik

Antibiotik tidak terlalu dianjurkan untuk bronkitis, karena bronkitis biasanya disebabkan oleh virus. Pemakaian antibiotik yang tidak tepat dapat membuat bakteri/virus tersebut menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Dokter umum hanya akan meresepkan antibiotik apabila penderita memiliki kemungkinan terkena komplikasi lain seperti pneumonia.

Antibiotik dapat direkomendasikan untuk:

  • Bayi prematur
  • Orang tua dengan usia diatas 80 tahun
  • Orang dengan sejarah terkena penyakit jantung, ginjal, atau hati
  • Orang yang memiliki sistem imun yang lemah, yang akan mendapatkan efek samping seperti pengobatan steroid. Orang dengan fibrosis kistik

Jika penderita dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik seperti amoksisillin atau doksisiklin, antibiotik tersebut harus habis diminum sesuai dosis yang dianjurkan dokter.

 
  • Hindari merokok. Merokok meningkatkan risiko terkena penyakit bronkitis.
  • Banyak kasus dimana penyakit bronkitis disebabkan oleh virus influenza. Mendapatkan vaksinasi dapat melindungi seseorang dari terjangkit influenza. Mendapatkan vaksin untuk melawan pneumonia juga dianjurkan.
  • Mencuci tangan. Untuk mengurangi kemungkinan terjangkit virus, praktekkan kebiasaan mencuci tangan yang bersih dan benar.
  • Menggunakan masker. Penderita bronkitis dianjurkan untuk menggunakan masker wajah ketika pergi bekerja, ketika terkena debu dan asap, atau ketika berpergian ke tempat yang ramai.
 

Penderita harus menemui dokter apabila mengalami batuk yang:

  • Batuk >3 minggu
  • Sulit untuk tidur
  • Demam >38°C
  • Memproduksi lendir yang berubah warna (putih, kekuningan dan hijau)
  • Batuk disertai dengan adanya darah
  • Disertai dengan bunyi saat bernapas dan napas yang pendek