Saat ini, banyak yang sering membawa botol minum atau tumbler karena berbagai alasan. Selain untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, membawa botol minum sendiri juga sebagai bentuk penghematan.
Namun terkadang kita tidak menganggap air yang berada di dalam botol minum berbahaya bagi kesehatan. Padahal jika tidak dijaga dengan baik, kuman bisa berkembang termasuk mikroba seperti bakteri, virus dan jamur.
Menurut ahli mikrobiologi Miryam Z. Wahrman, PhD, profesor biologi di William Paterson University dan penulis The Hand Book: Surviving in a World-Filled World, kuman-kuman ini dapat mencemari air dalam botol terutama jika membiarkan tutupnya tetap terbuka.
"Saat meminum seteguk, sisa air dalam botol akan memiliki bekas apapun yang ada di bibir dan mulutmu. Bahkan mungkin ada partikel makanan di dalam air jika kamu makan sambil minum," katanya dikutip dari Reader's Digest.
Kamu juga harus berhati-hati dengan tempat meletakkan botol minum. Lingkungan yang lembab dan panas mendorong pertumbuhan bakteri terlebih jika botolnya bening.
"Mikroba menyukai suhu yang hangat. Ini termasuk mobil dan bagian bawah tas olahraga," tambahnya.
Lalu, apa risiko tidak mencuci botol air minum secara teratur?
"Botol air yang terkontaminasi dapat mengirimkan hampir semua yang bisa kamu tangkap dari kontak biasa dengan orang lain," tuturnya. Ini termasuk flu, pilek, bahkan infeksi lain yang jarang terjadi.
Tapi tidak berarti bahwa setiap kuman akan membuat kita jatuh sakit karena tubuh memiliki kekebalan tersendiri. Namun terdapat jenis mikroba yag bisa meningkatkan risiko penyakit.
Jadi, seberapa sering kamu harus mencuci botol minum?
"Setidaknya satu kali, setiap hari. Pada akhir hari, kosongkan botol air minummu," ujarnya.
Selain itu, Warhman juga mengimbau agar jangan pernah mencampurkan air segar dengan air yang sudah lama di dalam botol. Cuci botol minum dengan sabun lalu bilas hingga bersih.
by :