(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Berbagai Faktor Risiko Kanker Payudara

Admin rsud | 08 Januari 2020 | 607 kali

Kanker payudara merupakan tumor ganas dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang di luar kendali. Akibatnya, tumor ini menyebar di antara jaringan maupun organ sekitar payudara, serta bagian tubuh lainnya.

Bagi wanita, kanker payudara kerap menjadi momok penyakit yang paling menakutkan. Sebagai salah satu jenis kanker yang paling umum dengan statistik risiko kanker payudara hingga satu di antara sembilan wanita. Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana dengan Anda atau orang tercinta? Yuk, pahami berbagai hal mengenai kanker payudara dan risikonya.

Statistik Kanker Payudara

Banyak wanita yang salah berasumsi, dengan menganggap bahwa risiko payudara berarti satu berbanding sembilan. Padahal realitanya, ini berarti sekitar 11 persen wanita atau 11 di antara 100 orang, memiliki potensi terkena kanker payudara sepanjang hidupnya.

Jika seorang wanita hidup hingga usia 90 tahun, maka ini berarti satu dari sembilan wanita akan berpotensi mengidap kanker payudara semasa hidupnya. Sebanyak lima persen dari wanita yang berusia muda, juga berpotensi terdiagnosis kanker payudara pada usia dibawah 40 tahun.

Meski demikian, risiko kanker payudara bukan merupakan vonis kanker secara pasti. Masih ada sejumlah faktor penentu risiko kanker payudara, berdasarkan tingkat kemungkinannya.

Faktor Penyebab Kanker Payudara Berdasarkan Risiko

Kanker Payudara Berisiko Tinggi

1. Genetik

Dunia sempat dikejutkan oleh keputusan mastektomi, sebagai langkah preventif yang diambil oleh artis Angelina Jolie. Namun langkah ini dinilai cukup bijaksana, karena terdeteksinya 2 gen kanker (BRCA-1 dan BRCA-2) yang menyebabkan seseorang rentan terhadap risiko kanker payudara, hingga 40-85 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gen tersebut.

Ini berarti bahwa faktor genetik berpengaruh banyak pada risiko kanker payudara golongan tinggi, termasuk untuk wanita muda atau di bawah usia menopause. Jika  memiliki sejarah kanker payudara di keluarga dan mempunyai akses terhadap tes genetik ini, Anda disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut untuk screening tersebut.

2. Sejarah Keluarga

Masih seputar sejarah keluarga, risiko kanker payudara meningkat hingga dua kali, jika keluarga dengan relasi langsung (ibu, anak, kakak adik) memiliki kanker payudara. Sejarah dari pihak Ayah juga berpengaruh. Jadi, Anda disarankan untuk  sejarah keluarga untuk mengidentifikasi risiko kanker payudara kategori tinggi.

3. Radiasi

Beberapa penyakit yang diidap waktu muda dan mengharuskan Anda menjalani radiasi di bagian dada, leher dan ketiak, bisa menjadi pemicu risiko kanker payudara kategori tinggi.

Kanker Payudara Berisiko Sedang

Anda termasuk memiliki risiko kanker payudara kategori sedang, jika mengalami beberapa faktor kanker payudara ini. 

1. Riwayat Penyakit Pribadi

  • Memiliki sejarah kanker dinding rahim
  • Biopsi jaringan payudara menunjukkan sel abnormal
  • Tingkat kepadatan tulang yang tinggi
  • Tingkat kepadatan jaringan payudara yang tinggi

2. Faktor Hormon

  • Melahirkan pertama kali di atas usia 30 tahun
  • Tidak memiliki anak sama sekali
  • Menstruasi dini (di bawah usia 12 tahun)
  • Menopause terlambat (di atas usia 55 tahun)
  • Rutin mengonsumsi pil KB atau menajlani terapi hormon

3. Gaya Hidup

  • Konsumsi alkohol (meningkatkan kadar estrogen)
  • Memiliki kondisi obesitas
  • Gaya hidup yang tidak aktif atau jarang berolahraga

4. Faktor Eksternal

  • Tinggal di lingkungan yang rentan polutan biologis
  • Kurang vitamin D yang diolah dari paparan sinar matahari
  • Terpapar kandungan kimia yang tinggi dari makanan dan minuman, termasuk kosmetik dan produk kecantikan
  • Sering begadang, terpapar asap rokok, dan mengonsumsi daging mentah

Kanker Payudara Berisiko Rendah

Beberapa kondisi dengan risiko kanker payudara kategori rendah antara lain:

  • Wanita yang berusia di bawah 55 tahun
  • Wanita tanpa sejarah atau genetik kanker dalam keluarga
  • Tidak terpapar radiasi di bagian dada dan wajah sebelum usia 30 tahun
  • Tidak pernah didiagnosis kelainan pada payudara
  • Menjalani gaya hidup yang sehat dan tidak mengalami obesitas

Kendati demikian, perlu diperhatikan bahwa potensi kanker payudara tidak hanya berpatokan pada persyaratan di atas. Karena faktanya, seorang wanita tetap memiliki risiko kanker payudara tanpa adanya gejala tertentu sebelumnya.

Untuk mencegah risiko kanker payudara, hal paling bijaksana adalah  melakukan pencegahan dengan cara menjalani gaya hidup yang sehat, menjaga berat badan, mengurangi konsumsi alkohol atau paparan kimia yang berbahaya, hingga rutin melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri).