(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Berat Bayi Lahir Rendah

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 977 kali

Berat bayi lahir rendah (BBLR) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. Bayi dengan berat lahir rendah sering mengalami masalah seperti kesulitan makan, kesulitan menambah berat badan, dan melawan infeksi.

Salah satu penyebab BBLR adalah karena bayi lahir prematur. Setiap tahun 15 juta bayi lahir prematur di dunia. Kelahiran prematur dapat menyebabkan komplikasi yang dapat menimbulkan kematian anak di bawah usia lima tahun setiap tahun, terhitung hampir 1 juta kematian. Secara umum, semakin rendah berat lahir, semakin besar risiko komplikasi yang dialami bayi. Beberapa masalah umum bayi berat lahir rendah meliputi:

  • Kadar oksigen rendah
  • Kesulitan makan
  • Sulit menambah berat badan
  • Terkena infeksi
  • Masalah pernapasan dan paru-paru yang belum sempurna
  • Masalah sistem saraf, seperti pendarahan di dalam otak (perdarahan intraventrikular)
  • Masalah pencernaan, seperti peradangan usus yang serius (necrotizing enterocolitis)
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Kebutaan
  • Tuli
 

Bayi dengan berat lahir rendah terlihat jauh lebih kecil daripada bayi dengan berat lahir normal. Kepala bayi BBLR mungkin terlihat lebih besar daripada bagian tubuh lainnya. Bayi BBLR hanya memiliki sedikit lemak di tubuhnya.

 

BBLR sering disebabkan karena kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu kehamilan). Masalah BBLR terutama pada kelahiran prematur terjadi karena ketidakmatangan sistem organ pada bayi.

Penyebab lain dari BBLR adalah kondisi yang disebut pertumbuhan janin terhambat (IUGR). Kondisi tersebut terjadi ketika bayi tidak tumbuh dengan baik selama kehamilan karena masalah  plasenta, kesehatan ibu hamil, infeksi, usia hamil terlalu muda atau terlalu tua, merokok, konsumsi alkohol atau penggunaan narkoba.

 

Selama kehamilan, ukuran bayi dapat diperkirakan dengan berbagai cara. Pertambahan berat badan ibu hamil yang stabil adalah salah satu cara untuk memperkirakan pertumbuhan bayi.

Metode lain yang digunakan adalah dengan  mengukur ketinggian fundus (bagian atas tulang kemaluan hingga bagian atas rahim). Tinggi fundus diukur dalam sentimeter (cm). Tinggi fundus hampir sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah minggu ke-20. Misalnya, pada usia kehamilan 24 minggu, tinggi fundus ibu hamil normalnya sekitar 24 cm. Jika tinggi fundus kurang dari jumlah minggu kehamilan, dapat menjadi pertanda bayi tidak tumbuh dengan baik.

Dokter kandungan atau bidan mungkin menggunakan USG untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bayi.  Metode ini lebih akurat daripada memeriksa tinggi fundus. Setelah bayi lahir, bayi akan ditimbang dalam beberapa jam pertama setelah lahir.

 

Perawatan yang diberikan pada BBLR dapat berupa:

  • Perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU)
  • Tempat tidur dengan suhu yang dikontrol
  • Pemberian makan khusus. Jika bayi tidak bisa menyusu, kadang-kadang makanan diberikan melalui selang ke perut atau melalui intravena.
 

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi lahir dengan kondisi BBLR yaitu:

  • Mencegah kelahiran prematur
  • Rutin melakukan perawatan prenatal atau kontrol kehamilam di pelayanan kesehatan
  • Mengonsumsi makanan yang sehat selama kehamilan
  • Hindari minum alkohol, merokok, atau menggunakan narkoba
 

Agar kehamilan Anda sehat, lakukan kunjungan layanan antenatal yang disediakan di Posyandu. Kunjungan antenatal minimal dilakukan 4 kali, atau lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan atau jika ada keluhan dan gangguan kehamilan.