(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Benarkan Ada Diabetes Kering dan Basah?

Admin rsud | 19 Februari 2019 | 2373 kali

Di masyarakat, masih saja ada kepercayaan tentang diabetes basah dan kering. Padahal secara medis, tidak dikenal istilah atau tipe diabetes basah dan kering. Dalam dunia kedokteran hanya dikenal diabetes tipe 1, tipe 2, diabetes kehamilan, dan diabetes tipe lain. Diabetes tipe lain tersebut diberikan untuk kasus-kasus yang diabetesnya disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, misalnya tumor atau efek samping dari pengobatan lupus.

Sebenarnya, dari mana munculnya istilah diabetes basah dan kering? Kedua istilah tersebut digunakan oleh masyarakat untuk mendeskripsikan efek diabetes pada luka diabetes. Luka yang susah kering, sering dikaitkan sebagai diabetes basah. Sedangkan jika bentuk lukanya kering, maka dihubungan sebagai diabetes kering. Yang perlu diketahui oleh Diabestfriend adalah, apa penyebab luka di kaki yang sulit sembuh ini dan bagaimana mencegahnya? Simak selengkapnya!

Penyebab luka di kaki penderita diabetes

Kadar gula yang terus menerus tinggi, akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Ditambah lagi, penderita diabetes juga kerap memiliki kolesterol tinggi, sehingga menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah.

Ketika terjadi luka di kaki, aliran darah ke kaki tersumbat karena kerusakan dan penyumbatan pembuluh darah ini. Padahal darah ini membawa oksigen dan nutrisi yang akan mempercepat penyembuhan luka. Pada yang gula darahnya sangat buruk, luka akan meluas dan selalu bernanah. Inilah yang diyakini sebagai diabetes basah.

Ada pula luka yang mengering dan menjadi kehitaman, karena jaringan yang sudah mati. Ini kemudian disebut diabetes kering. Padahal di jauh di dalam luka kering ini, biasanya masih ada luka yang belum sembuh. Biasanya dokter akan membuang jaringan-jaringan yang mati atau bernanah sampai hanya tersisa jaringan yang sehat. Itulah mengapa bila jaringan yang mati sudah terlalu luas atau telah mengering dan menghitam, maka satu-satunya jalan hanya amputasi.

Aturan Merawat Luka Diabetes

Kunci perawatan luka diabetes adalah rajin mengunjungi dokter. Kini bahkan ada klinik khusus luka diabetes dengan perawat-perawat terlatih khusus luka diabetes. Luka akan dapat mudah disembuhkan jika:

  • Gula darah dapat diturunkan sampai mendekati normal.

  • Perawatan luka yang benar dengan pembersihan dan penggunaan perban khusus.

  • Menghilangkan semua infeksi di luka.

  • Mengurangi gesekan atau tekanan di area luka.

  • Mengembalikan aliran darah ke kaki agar lancar kembali.

 Penderita diabetes wajib melakukan hal-hal berikut agar tidak terjadi luka atau luka tidak semakin memburuk:

 1. Periksa kaki setiap hari

Cari setiap ada luka, lecet, bintik merah, atau bengkak. Ini sangat penting dilakukan terutama bagi penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi neuropati diabetes, di mana penderita diabetes sudah kehilangan sensasi di kaki.

Lebih dari 80 persen amputasi dimulai dengan borok kecil di kaki. Jadikan pemeriksaan kaki sebagai bagian dari rutinitas seharian-hari. Misalnya dilakukan sebelum tidur di malam hari. Jika melihat luka yang sepertinya tidak sembuh, atau kemerahan yang menyebar, hubungi dokter sesegera mungkin. Bagi yang kesulitan melihat atau menjangkau kaki sendiri, mintalah bantuan pasangan atau keluarga . Atau, gunakan cermin untuk membantu melihat bagian telapak kaki.

2. Jangan pernah mengopek luka

Serahkan perawatan luka pada ahlinya. Ada berbagai jenis luka, dan beberapa luka memerlukan proses yang disebut "debridement" yaitu pengangkatan jaringan mati. Debridemen membantu drainase dan penyembuhan luka. Meskipun Kamu tergoda menarik kulit kering di sekitar luka, mungkin dengan gunting atau kuku, sebaiknya jangan pernah melakukannya. Jaringan yang Kamu tarik bisa jadi merusak pembuluh darah dan memperburuk kondisi luka.

 3. Kurangi beban kaki

Jika penderita diabetes memiliki luka pada kaki, maka perlu melepaskan beban tekanan di kaki. Tentu ini tidak mudah karena kaki adalah organ penting untuk aktivitas sehar-hari. Mintalah sepatu khusus yang akan membuat beban di kaki merata. Jangan memaksakan diri berjalan dengan kaki terluka, meskipun sambil tertatih-tatih. Mintalah sepatu atau sandal khusus yang nyaman dan aman buat kaki, ke dokter Kamu.

4. Jangan lupa ganti perban

Pembalut atau perban yang tepat sangat penting untuk penyembuhan luka, karena dapat membantu mempertahankan tingkat kelembaban di area luka sesuai kebutuhan, dan memungkinkan luka mengering dan sembuh. Malas mengganti perban atau dressing dapat mempengaruhi keseimbangan kelembaban dan sehingga luka lebih lama disembuhkan.

Pendamping penderita diabetes juga perlu mengingatkan dan ikut memeriksa setiap terjadi luka, terutama di kaki penderita. Jangan biarkan penderita diabetes melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera luka. Jika berolahraga siapkan sepatu yang nyaman dan kaus kaki terbal dan nyaman. Luka sekecil apapun, pada penderita diabetes, dapat menjadi bencana.

Sumber:

Advancing food and ankle medicine and surgery, What is a Diabetic Foot Ulcer?

Diabetesselfmanagement.com, Six Dos and Don’ts for Diabetes Wound Care