(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Benarkah Kekurangan Vitamin D Rentan Terkena Penyakit Autoimun?

Admin rsud | 08 Maret 2018 | 637 kali

Selain sebagai bahan baku pembentukan tulang dan gigi, vitamin D juga berfungsi mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat dalam darah. Vitamin D juga disebut berkontribusi besar dalam mempertahankan kekebalan tubuh.

"Vitamin D erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Kalau kadar vitamin D rendah, tubuh rentan terkena penyakit autoimun," ujar dokter spesialis penyakit dalam Suzy Maria, dalam Metro I-Care, Minggu 11 Februari 2018.

Meski peran vitamin D sangat penting untuk tubuh namun kebanyakan orang Indonesia yang tinggal di lingkungan tropis kurang asupan vitamin D lantaran takut terkena sinar matahari.

Padahal penyumbang terbesar vitamin D untuk tubuh berasal dari sinar matahari yang umumnya bisa dinikmati saat pagi hari.

"Yang dari makanan itu sedikit biasanya, hanya dari produk susu, seafood, dan telur. Produk susu bukan hanya susu tapi juga dalam bentuk olahan seperti keju dan yoghurt," katanya.

Suzy mengatakan, faktanya, takut akan sinar matahari membuat orang Indonesia rentan kekurangan asupan vitamin D. Kondisinya akan semakin parah jika diikuti dengan penyakit tertentu.

"Makanya kalau ada orang bergejala kurang vitamin D harus disuplai, tapi kalau sudah sehat tak perlu cek kadar vitaminnya," ungkap Suzy.

Seperti halnya kekurangan, kelebihan vitamin D dalam tubuh juga disebut berbahaya. Tingginya kadar kalsium dalam darah dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan irama jantung bahkan hingga hilangnya kesadaran.

"Karena itu pada orang yang faktor risikonya tinggi misalnya sudah lanjut usia atau punya penyakit kronis atau menderita sakit akut karena autoimun dan lainnya, harus periksa rutin," pungkasnya