(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Bagaimana Cara Minum Obat TBC yang Benar?

Admin rsud | 10 Januari 2020 | 82536 kali

Tuberkulosis atau TBC adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Untungnya, saat ini TBC sudah bisa disembuhkan dengan terapi obat-obatan. Namun, terapi obat-obatan ini memakan waktu enam hingga dua puluh empat bulan tergantung kategori TB, sehingga membutuhkan kesabaran. Selain itu penderita wajib tahu cara minum obat TBC yang benar untuk menghindari resistensi antibiotik.

Cara minum obat TBC yang benar selama pengobatan

Terapi pengobatan TBC terbilang lama karena membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan. Oleh karena itu sering kali beberapa penderita lupa atau bahkan tidak mengikuti anjuran dokter dengan benar. Agar sembuh optimal, Anda perlu megikuti cara minum TBC yang benar. Berikut beberapa tips yang Anda bisa lakukan selama pengobatan:

  • Beritahukan dokter rekam medis dan obat lain yang sedang dikonsumsi.
  • Meskipun sudah merasa baikan, jangan secara tiba-tiba menghentikan penggunaan saat pengobatan masih berlangsung. Penderita perlu mengonsumsi obat TBC yang diberikan sampai tuntas atau sesuai perintah dokter.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis obat yang diberikan.
  • Konsumsi obat TBC satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan dengan segelas air.
  • Khusus obat TBC rifampicin, penderita perlu mengonsumsinya dengan perut kosong.
  • Hindari mengonsumsi alkohol saat sedang mengikuti pengobatan TBC.
  • Jangan lupa meminum obat TBC tiap harinya.
  • Sebaiknya minum obat TBC pada waktu yang sama tiap harinya.
  • Jangan mengonsumsi kombinasi obat TBC rifampin, pyrazinamide, dan isoniazid dua minggu sebelum atau saat pengobatan itraconazole.
  • Bila Anda diberikan obat pyridoxine untuk mengurangi efek samping dari obat TBC, konsumsi obat tersebut dengan obat TBC dan jangan sampai lupa meminumnya.
  • Jika Anda mengalami mual saat mengonsumsi obat TBC, cobalah untuk mengonsumsinya dengan makanan ringan, seperti roti panggang, atau makanan lainnya.
  • Anda boleh mengonsumsi antasida seusai mengonsumsi obat TBC, tetapi jangan mengonsumsinya dalam waktu satu jam seusai meminum obat TBC.
  • Selalu ikuti anjuran obat TBC yang diberikan oleh dokter dan konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami keluhan setelah mengonsumsi obat TBC.

Dosis obat TBC yang perlu dikonsumsi

Dosis obat TBC yang perlu diminum tergantung dari tingkat keparahan penyakit TBC yang dialami dan instruksi dari dokter. Umumnya, pengobatan untuk TBC juga diberikan berdasarkan usianya dan berat badan. Berikut penggunaan dosis obat TBC yang benar.

  • Anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun perlu mendapatkan dosis khusus dari dokter
  • Orang dewasa dan anak-anak yang berusia 15 tahun dengan berat badan 44 kg atau kurang dari itu biasanya akan diberikan empat tablet per hari
  • Orang dewasa dan anak-anak yang berusia 15 tahun ke atas dengan berat badan berkisar 45 sampai 54 kg dapat diberikan lima tablet obat TBC per harinya
  • Orang dewasa dan anak-anak yang berusia 15 tahun ke atas dengan berat badan 55 kilogram atau lebih bisa diresepkan enam tablet per harinya

Tips agar tidak lupa mengonsumsi obat TBC?

Selain memerlukan kesabaran, pengobatan TBC memerlukan ketekunan. Anda tidak boleh sekalipun lupa mengonsumsi obat TBC yang diberikan per harinya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghindari lupa meminum obat TBC:

  • Menggunakan kotak obat mingguan yang terdiri dari kotak-kotak kecil untuk meletakkan obat TBC per harinya dalam satu minggu itu.
  • Pasang alarm untuk mengingatkan Anda waktu meminum obat TBC.
  • Biasakan mengonsumi obat TBC di jam yang sama.
  • Letakkan obat TBC di tempat yang terlihat dan dilewati setiap harinya.
  • Meminta bantuan anggota keluarga atau teman untuk mengingatkan Anda.
  • Selalu menyadari hari dan jam obat TBC dikonsumsi.

Apabila Anda mengalami keluhan setelah mengonsumsi obat TBC yang diberikan oleh dokter. Coba hubungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.