(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Artikel Tentang Penyakit Hepatitis

Admin rsud | 30 Januari 2018 | 7758 kali

Penyakit hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit peradangan yang terjadi di hati atau liver. Peradangan ini diakibatkan karena adanya racun atau toksin yang ada pada liver. Dan penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali oleh mereka dengan sistem daya tahan tubuh yang baik sekalipun. Penyakit hepatitis bisa berdampak menjadi fatal jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera. Penyakit hepatitis yang dialami kurang dari 6 bulan disebut dengan penyakit hepatitis akut. Sedangkan untuk yang lebih dari 6 bulan disebut dengan penyakit hepatitis kronis.

Jenis dari penyakit hepatitis adalah :

Penyakit hepatitis A

Penyakit hepatitis yan satu ini biasanya sering terjadi lewat vecal oral. Hal ini diakibatkan karena buruknya dari tingkat kebersihan si pengguna. Yang paling utama adalah di negara berkembang yang sering mengalami penyakit hepatitis. Dan selain itu juga penyebarannya yang terjadi lewat air dan makanan. Penyakit hepatitis a adalah salah satu jenis penyakit yang tidak berbahaya karena tidak aan menyebabkan kematian bagi si penderita.

Penyakit hepatitis B

Penyakit hepatitis yang satu ini penularannya terjadi tida semudah pada penyakit hepatitis A. Karena penularan yang terjadi adalah lewat darah atau juga produk darah yang sudah terinfeksi oleh si penderita penyakit hepatitis B. Misalnya adalah penularan yang diperantarai jarum suntik yang digunakan secara bersama-sama. Atau bisa juga lewat hubungan seksual. Penyakit hepatitis yang satu ini biasanya terjadi menahun atau kronis dan merupakan salah satu penyakit yang kronis.

Penyakit hepatitis C

Penyakit ini diakibatkan karena penularannya lewat transfusi darah dan bisa diakibatkan karena jarum suntik digunakan secara bersama-sama.

Penyakit hepatitis D

Penyakit hepatitis ini adalah rekan dari infeksi virus hepatitis B sehingga virus pada penyakit hepatitis ini mengakibatkan infeksi pada hepatitis B lebih gana ddna berat.

Hepatitis E

untuk penyakit hepatitis satu ini lebih mirip dengan hepatitis A.

Hepatitis F

Penyakit hepatitis F adalah salah satu bentuk dari mutasi virus hepatitis B. Dan jika hal ini terjadi maka resiko dari penularannya adalah sama dengan penyakit hepatitis B.

Penyakit hepatitis G

Penyakit hepatitis F diakibatkan karena virus hepatitis potensial. Penyakit hepatitis G Virus, sudah diidentifikasi dan mungkin menyebar lewat darah dan juga kontak seksual

Gejala Penyakit Hepatitis (Hepatitides)

Ada beberapa gejala penyakit hepatitis (Hepatitides) yang bisa dirasakan, seperti dibawah ini :

Gejala Penyakit Hepatitis (Hepatitides) A :

  • Pusing kepala
  • Mual dan muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Diare
  • Tidak nafsu makan
  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan Nyeri sendi
  • Urin dengan warna gelap
  • Tinja kuning pucat
  • Sakit kuning
  • Pembengkakan Hati

Gejala Penyakit Hepatitis (Hepatitides) B :

  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah.
  • Penurunan berat badan.
  • Gejala yang menyerupai flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi (sekitar 38ºC atau lebih).
  • Nyeri perut.
  • Lemas dan lelah.
  • Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning).

Gejala Penyakit Hepatitis (Hepatitides) C

  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Demam
  • Tidak nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.
  • Tinja berwarna abu-abu.
  • Sakit kuning.

Pencegahannya Penyakit hepatitis yang bisa dilakukan adalah :

  1. Imunisasi

Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang dilakukan dengan imunisasi adalah salah satu cara yang efektif dalam membantu mencegah terjadinya infeksi penyakit hepatitis. Dan setelah mendapatkan imunisasi maka tubuh biasanya akan memproduksi antibodi dalam bentuk zat kekebalan tubuh pada penyakit hepatitis. Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang bisa diberikan untuk anak usia 2-18 tahun cukup sekali diberian seumur hidup mereka.

  1. Imunitas sementara

Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang dilakukan dengan imunitas sementara. Cara ini adalah salah satu cara yang efektif bisa diberikan pada seseorang yang melakukan bepergian ke daerah endemik penyakit hepatitis dan juga pada lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik. Biasanya antivirus diberikan agar bekerja efektif setelah 2 minggu pemberian.

  1. Memelihara kebersihan diri dengan baik

Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang lain adalah dengan tidak meminjam barang orang lain selama kita ragu dengan kondisi kesehatan mereka.

  1. Setia pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seksual dengan orang lain
  2. Tidak melakukan donor darah jika Anda menderita penyakit hepatitis
  3. Membersihkan ceceran darah yang ada

Selain itu, pencegahannya yang lain adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan dibawah ini yang sangat baik bagi kesehatan :

  1. Sebaiknya hindarilah makanan yang akan menimbulkan gas, makanan seperti ketimun, ubi, singkong, kacang merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan yang lainnya.
  2. Hindarilah jenis makanan yang sudah diawetkan misalnya adalah seperti sosis, ikan asin, kornet dan lainnya.
  3. Pilihlah jenis makanan dengan kandungan lemak yang tidak terlalu tinggi misalnya adalah daging yang tidak berlemak, ikan segar, dan juga ayam tanpa kulit.
  4. Pilihlah jenis sayuran dengan kandungan serat didalamnya misalnya adalah seperti bayam, wortel, buah bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, dan juga kangkung serta lain sebagainya.
  5. Bumbu-bumbu yang tidak terlalu merangsang, misalnya adalah seperti salam, laos, kunyit, bawang merah, bawang putih dan juga ketumbar.
  6. Hindari jenis makanan dengan kandungan lemak seperti daging babi, usus, babat, otak, dan juga sumsum serta santan kental.
  7. Hindarilah penggunaan dari kelapa, minyak kelapa dan juga minyak hewan, margarin, serta mentega
  8. Membatasi asupan makanan seperti daging 3 kali seminggu, Anda bisa makan sering ikan dan ayam tanpa kulit sebagai pengganti dari daging
  9. Menggunakan susu skim sebagai pengganti dari susu penuh
  10. Membatasi asupan dari penggunaan kuning telur hingga 3 butir dalam seminggu.
  11. Menggunakan tahu, tempe, dan juga hasil olahan dari kacang-kacangan yang lainnya.
  12. Membatasi asupan penggunaan gula, makanan, minuman yang manis.