Selain anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami mimisan. Istilah medis untuk mimisan, yaitu epistaksis. Setidaknya, ada dua jenis mimisan yang dapat terjadi. Pertama, mimisan anterior. Kedua, mimisan posterior.
Mimisan biasanya merupakan hal yang umum terjadi, tapi dapat pula menjadi tanda dari kondisi yang serius.
Orang dewasa bisa mengalami mimisan anterior, maupun mimisan posterior. Namun, yang lebih sering terjadi pada orang dewasa adalah mimisan posterior. Berikut ini perbedaan keduanya.
Mimisan anterior adalah mimisan yang perdarahannya berasal dari dinding, antara kedua lubang hidung. Dinding tersebut mengandung banyak pembuluh darah halus. Mimisan anterior merupakan mimisan yang sering terjadi pada anak-anak.
Mimisan posterior adalah mimisan yang perdarahannya berasal dari bagian hidung dalam. Di sini terdapat cabang-cabang arteri, pemasok darah ke hidung.
Mimisan posterior merupakan mimisan yang sering terjadi pada orang dewasa. Mimisan ini seringkali lebih serius, dengan perdarahan yang lebih berat.
Kebiasaan serta kondisi di bawah ini, bisa menyebabkan mimisan pada orang dewasa. Bahkan, Anda bisa jadi tidak menyadarinya.
Mengupil atau mengorek terlalu keras, dapat melukai jaringan hidung Anda. Apalagi jika hal itu sering dilakukan. Tak hanya pada anak kecil, mengupil atau mengorek terlalu keras juga dapat menyebabkan mimisan pada orang dewasa.
Cedera atau patah di bagian hidung, membuat pembuluh darah di hidung menjadi pecah, atau dinding pemisah kedua lubang hidung menjadi bergeser. Hal tersebut tentu dapat menyebabkan terjadinya mimisan.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di hidung bagian belakang. Kondisi ini bisa mengakibatkan mimisan yang parah, karena mengeluarkan banyak darah.
Mengonsumsi obat pengencer darah, tentu akan membuat Anda menjadi lebih rentan mengalami perdarahan, termasuk mimisan. Terlalu sering menggunakan obat jenis ini, bisa memicu mimisan.
Paparan bahan kimia dapat mengiritasi selaput lendir. Akibatnya, selaput lendir pun mengalami luka iritasi. Hal ini tentu menyebabkan terjadinya mimisan.
Alergi atau pilek dapat membuat jaringan hidung meradang. Kondisi jaringan hidung yang meradang, menyebabkan Anda mengalami mimisan.
Jika memiliki kondisi yang mengganggu pembekuan darah, seperti hemofilia atau leukemia, maka Anda dapat mengalami mimisan. Dalam keadaan ini, mimisan yang terjadi pun cukup sering.
Selain tujuh kondisi di atas, ada penyebab-penyebab lain yang bisa mengakibatkan mimisan. Beberapa di antaranya adalah keringnya kulit hidung bagian dalam, terlalu sering menghirup asap tembakau, kekurangan kalsium, tumor, serta komplikasi akibat operasi hidung.
Gejala utama dari mimisan yaitu keluarnya darah dari salah sat,u atau kedua lubang hidung. Anda harus lebih memperhatikan mimisan yang terjadi, bila disertai kondisi berikut ini.
Jika Anda mengalami mimisan yang berat seperti itu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Dalam mengatasi mimisan, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk menghentikan perdarahan yang terjadi.
Akan tetapi, jika mimisan tak kunjung berhenti atau bahkan menjadi parah, maka Anda harus mendapat penanganan medis.