Bumi adalah tempat tinggal manusia sehingga perlu dijaga dan dirawat. Pentingnya memelihara bumi bukan hanya karena bumi adalah tempat manusia melangsungkan berbagai aktivitasnya, tetapi juga karena kerusakan pada bumi dapat berakibat buruk pada kesehatan manusia.
Salah satu kerusakan yang dapat terjadi adalah pencemaran tanah. Anda mungkin lebih sering mendengarkan mengenai pencemaran air, tetapi sejatinya dampak pencemaran tanah juga bisa berakibat fatal bagi kesehatan manusia.
Secara umum, Anda hanya menyadari dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan, seperti kehidupan ekosistem dalam tanah, serta tumbuhan di sekitar tanah tersebut. Namun, dampak pencemaran tanah tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia.
Anda bisa mengalami masalah kesehatan yang merupakan dampak dari pencemaran tanah. Terdapat berbagai macam penyebab dari pencemaran tanah dan zat-zat pencemar tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam tubuh.
Keracunan atau terpapar logam berat, seperti arsenik, timbal, dan sebagainya mampu menyebabkan gangguan pada aktivitas enzim dalam tubuh, serta mampu mengakibatkan kerusakan pada ginjal dan otak.
Dampak pencemaran tanah akibat kandungan benzena yang tinggi dapat meningkatkan risiko kemunculan penyakit leukemia atau kanker darah.
Sebelum menelaah lebih jauh mengenai pencemaran tanah, Anda perlu mengetahui apa itu pencemaran tanah. Pencemaran tanah adalah terkontaminasinya tanah terhadap senyawa-senyawa tertentu dalam kadar yang lebih tinggi dari normalnya.
Umumnya, pencemaran tanah disebabkan oleh manusia, tetapi terkadang perubahan alamiah dari tanah itu sendiri dapat memicu terjadinya pencemaran tanah.
Dampak pencemaran tanah tidak main-main, karena selain mengganggu kesehatan manusia, dampak pencemaran tanah juga dapat merembet ke pertumbuhan tanaman dan air yang mungkin akan dikonsumsi oleh hewan dan manusia.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan dapat terjadi saat manusia menghirup debu atau uap senyawa kimia yang menguar dari tanah yang terkontaminasi. Anda juga bisa secara tidak sengaja menelan tanah yang sudah tercemar.
Tidak hanya itu, dampak pencemaran tanah yang berbahaya bagi kesehatan bisa dialami ketika Anda mengonsumsi sayuran atau buah yang ditanam di tanah yang sudah tercemar. Buah dan sayuran tersebut bisa jadi ikut terkontaminasi oleh senyawa kimia dalam tanah.
Bahkan, beberapa senyawa kimia dalam tanah yang tercemar dapat menyerap ke dalam kulit ketika Anda menyentuh tanah yang terkontaminasi. Salah satunya adalah senyawa kimia creosote yang digunakan untuk mengawetkan kayu. Saat tersentuh, senyawa tersebut dapat memicu lepuhan, peradangan, dan pengelupasan pada kulit.
Dampak pencemaran tanah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Ironisnya, akar pemicu dari pencemaran tanah biasanya diakibatkan oleh beberapa aktivitas manusia, seperti:
Sektor pertambangan sangat digeluti oleh beberapa pebisnis karena dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Sayangnya, sampah-sampah dari sisa pertambangan yang dihasilkan dapat berkontribusi ke dalam dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan.
Aktivitas pertambagan, seperti proses peleburan dan produksi mineral-mineral dalam tanah dapat menghasilkan senyawa-senyawa beracun sebagai ‘sampah’ yang dapat mengkontaminasi tanah.
Beberapa senyawa kimia hasil dari pertambangan yang biasanya mencemari tanah adalah timbal, petroleum, dan sebagainya. Abu arang yang menjadi hasil sampingan dari proses pemanasan juga dapat mengkontaminasi tanah.
Senyawa-senyawa beracun tentunya harus dibuang pada tempatnya. Pembuatan pipa pembuangan berfungsi agar senyawa-senyawa kimia tersebut tidak berceceran dan menimbulkan pencemaran tanah.
Namun, dampak pencemaran tanah pada lingkungan bisa terjadi ketika terdapat kebocoran dari pipa-pipa pembuangan tersebut.
Senyawa-senyawa beracun dan bahkan kuman-kuman yang berbahaya dapat menyusup ke dalam tanah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan menyebarkan infeksi atau penyakit pada manusia.
Senyawa kimia yang disimpan atau diangkut terkadang dapat secara tidak sengaja tertumpah atau bocor. Senyawa-senyawa tersebut dapat mencemari tanah, misalnya, tertumpahnya minyak saat disalurkan dari pipa, dan sebagainya.
Selain pertambangan, pembangunan juga dapat menghasilkan berbagai senyawa kimia yang dapat mencemari lingkungan. Debu atau asap dapat mengkontaminasi tanah dan ikut serta meningkatkan dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan.
Selain debu, senyawa asbestos dari bangunan-bangunan juga dapat juga dapat mencemari tanah.
Senyawa kimia berupa pestisida, pupuk kimia, dan sebagainya digunakan untuk mencegah hama dan meningkatkan produksi tanaman. Namun, penggunaan senyawa-senyawa kimia dapat mencemari tanah.
Dampak pencemaran tanah dari penggunaan senyawa kimia mampu meningkatkan risiko mengalami gangguan kesehatan, seperti gangguan ginjal, kanker, dan sebagainya.
Meskipun terlihat sepele, tetapi cat dari dinding bangunan yang sudah tua dapat meluruh dan menjadi serpihan-serpihan yang jatuh ke tanah. Pencemaran tanah dapat terjadi saat serpihan-serpihan cat menumpuk dan mencemari tanah.
Salah satu senyawa kimia dalam cat yang dapat terakumulasi dan berpotensi membahayakan adalah zat timbal.
Pembuangan limbah atau sampah secara tidak bertanggung jawab mampu menimbulkan pencemaran tanah, terutama limbah dari pabrik. Senyawa-senyawa kimia dari limbah tersebut dapat mencemari tanah dan air di sekitarnya.
Menghentikan pencemaran tanah membutuhkan usaha dari berbagai pihak, tetapi pencegahan agar tidak terpapar tanah yang sudah terkontaminasi dapat dilakukan dengan mudah. Anda dapat mencegahnya dengan cara:
Dampak pencemaran tanah tidak hanya berakibat fatal bagi lingkungan, tetapi juga untuk kesehatan manusia. Beberapa dampak pencemaran tanah bagi kesehatan yang dapat dialami adalah:
Dampak pencemaran tanah dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan diri dan rumah, serta mencegah anak bermain di tanah yang terkontaminasi.