Alergi kacang adalah salah satu penyebab umum terjadinya serangan alergi berat. Hal ini menjadikan kacang sebagai salah satu alergen (sumber alergi) yang berbahaya. Gejala alergi kacang bisa menjadi fatal dan mengancam nyawa. Bagi beberapa orang dengan alergi kacang, konsumsi kacang meski dalam jumlah sangat sedikit, tetap berpotensi memicu reaksi serius.
Jumlah anak yang menderita alergi kacang semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap berkonsultasi pada dokter apapun tingkat alergi anak Anda, mengingat risiko alergi berat di kemudian hari.
Respons alergi terhadap kacang biasanya terjadi beberapa menit setelah mengonsumsi atau bersentuhan dengan kacang. Tanda dan gejala alergi kacang antara lain:
Kacang adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya reaksi anafilaksis akibat makanan. Kondisi ini merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Tanda dan gejala reaksi anafilaksis antara lain:
Alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh (imunitas) memberikan respons yang salah terhadap protein kacang, dengan menganggapnya sebagai bahaya. Kontak secara langsung maupun tidak langsung dengan kacang, akan menyebabkan sistem imun melepaskan senyawa yang menyebabkan gejala alergi kedalam peredaran darah. Paparan terhadap kacang dapat terjadi dalam kondisi berikut ini.
Faktor Risiko
Hingga sekarang penyebab alergi pada seseorang masih belum jelas. Meski demikian, individu dengan faktor risiko berikut ini, rentan mengalami alergi kacang.
Komplikasi
Komplikasi terhadap alergi kacang dapat termasuk reaksi anafilaksis. Anak dan orang dewasa yang memiliki alergi kacang berat akan berisiko mengalami reaksi yang mengancam nyawa.
Proses diagnosis dimulai dengan gejala dan riwayat penyakit, yang lalu akan diikuti dengan pemeriksaan fisik. Tahap selanjutnya diikuti oleh:
Semua informasi ini dapat membantu Anda mengetahui penyebab alergi atau kondisi intoleransi makanan tertentu.
Sampai dengan saat ini tidak ada pengobatan yang pasti untuk alergi kacang. Meski demikian, para ilmuwan terus mempelajari proses desensitisasi atau imunoterapi. Imunoterapi oral atau desensitisasi adalah suatu proses pemberian makanan yang mengandung kacang kepada individu yang alergi kacang atau berisiko mengalaminya. Kemudian, dosisnya ditingkatkan perlahan seiring berjalannya waktu. Sehingga, toleransi tubuh terhadap alergen (dalam hal ini kacang) bisa meningkat.
Namun, tingkat keamanan dari imunoterapi oral untuk alergi kacang dalam jangka panjang belum bisa dipastikan. Selain itu, metode tersebut belum mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Penelitian terbaru menyatakan bahwa proses desensitisasi pada anak (4-6 tahun) dengan risiko tinggi terhadap alergi kacang, akan sangat efektif sebagai langkah pencegahan. Meski demikian, selalu berkonsultasi dengan dokter. Sebab, ada risiko signifikan dari reaksi anafilaksis jika pengenalan tidak dilakukan dengan benar.
Sementara ini, penanganan alergi kacang sama seperti alergi makanan lainnya. Yaitu dengan menghindari makanan penyebab alergi, dan mengenali serta mengatasi reaksi alergi berat. Injeksi epinefrin (EpiPen) secepat mungkin untuk mengatasi reaksi alergi berat. Penderitanya harus segera dibawa ke unit gawat darurat terdekat,
Penderita alergi biasanya membekali diri dengan EpiPen, untuk digunakan pada saat darurat. EpiPen mengandung dosis tunggal epinefrin, dan hanya dapat dipakai sekali melalui injeksi di paha.
Jika dokter merekomendasikan EpiPen autoinjector:
Temui dokter jika mengalami gejala atau tanda alergi kacang. Carilah perawatan darurat jika mengalami reaksi parah terhadap kacang, terutama jika memiliki tanda atau gejala anafilaksis.