Akromegali adalah kondisi langka yang terjadi ketika tubuh memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, sehingga menyebabkan jaringan lunak dan tulang tumbuh secara berlebihan dan lebih cepat. Seiring berjalannya waktu, hal ini menyebabkan ketidaknormalan pertumbuhan tangan dan kaki menjadi besar dan berbagai gejala lain. Akromegali biasanya didiagnosis pada orang berusia 30-50 tahun, tetapi dapat terjadi pada semua usia. Ketika berkembang sebelum pubertas, kondisi ini disebut juga dengan ‘gigantisme’.
Gejala akromegali dapat sulit dideteksi karena berkembang perlahan seiring berjalannya waktu. Kondisi ini bisa diilustrasikan sebagai kondisi ketika seseorang dapat merasakan bahwa cincin yang semula cukup di jarinya, menjadi ketat dan kemudian tidak cukup lagi. Berikut ini adalah gejalanya:
GH atau growth hormone (hormon pertumbuhan) adalah bagian dari sejumlah hormon yang mengatur pertumbuhan serta perkembangan tubuh. Orang dengan akromegali memiliki hormon GH yang terlalu banyak. Hal ini mempercepat pertumbuhan tulang dan pembesaran organ. Karena stimulasi pertumbuhan ini, tulang dan organ individu dengan akromegali, lebih besar daripada orang normal.
Growth hormone diproduksi di kelenjar pituitari. Berdasarkan data Institusi Kesehatan Nasional, lebih dari 95 persen akromegali disebabkan oleh tumor yang mempengaruhi kelenjar pituitari. Tumor ini disebut adenoma. Adenoma sangat umum terjadi dan dialami sekitar 17 persen orang. Pada kebanyakan orang, tumor ini tidak menyebabkan pengeluaran hormon GH yang berlebihan. Namun jika tumor memengaruhi pengeluaran hormon GH maka akromegali dapat terjadi.
Faktor risiko
Akromegali dapat dimulai di berbagai waktu setelah pubertas. Namun, hal ini terjadi lebih sering terjadi pada berusia 40-60 tahunan. Namun, para penderitanya kadang tidak menyadari kondisi tersebut, karena akromegali terjadi secara perlahan.
Untuk memulai proses diagnosis dokter akan mempelajari riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter akan merekomendasikan langkah-langkah berikut ini bagi pasien.
Pengobatan dari akromegali dilakukan berdasarkan kondisi kesehatan umum, usia dan beratnya penyakit tersebut pada pasien.
Jenis pengobatan untuk akromegali bergantung pada gejala yang dialami pasien. Biasanya pengobatan dilakukan untuk:
Banyak orang dengan akromegali memiliki tumor pituitari yang membutuhkan operasi untuk menghilangkannya. Obat atau radioterapi terkadang lebih dibutuhkan dibandingkan operasi.
Jika mengalami tanda dan gejala yang berhubungan dengan akromegali, kunjungi dokter untuk evaluasi. Akromegali biasanya berkembang perlahan dan bahkan anggota keluarga tidak mengetahui adanya perubahan fisik yang terjadi karena penyakit ini. Diagnosis awal sangat penting, sehingga penderita dapat menerima pengobatan yang tepat. Akromegali dapat mengarah pada komplikasi serius apabila tidak diobati.