Abses hati piogenik adalah kantung nanah yang terbentuk di hati karena infeksi bakteri. Nanah adalah cairan yang terdiri dari sel darah putih dan sel mati yang terbentuk ketika tubuh sedang melawan infeksi. Dalam kasus abses hati piogenik, nanah tidak mengalir dari tempat infeksi melainkan terkumpul dalam kantong di dalam hati.
Abses biasanya disertai dengan pembengkakan dan peradangan di daerah sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak di perut. Kondisi ini bisa menyebabkan fatal jika tidak diobati.
Gejala abses hati piogenik mirip dengan peradangan kandung empedu atau infeksi masif. Gejala abses hati piogenik, diantaranya adalah:
Penyebab dari abses hati piogenik adalah penyakit empedu. Beberapa penyebab lain abses hati piogenik, diantaranya adalah:
Menurut penelitian oleh Clinical Infectious Diseases, pengidap diabetes melitus berisiko 3,6 kali lipat dari kondisi ini karena mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Dokter dapat melakukan kombinasi kultur darah dan tes pencitraan untuk mendiagnosa abses hati piogenik. Beberapa tes yang dapat digunakan, diantaranya adalah:
Beberapa kasus abses hati piogenik dapat diobati dengan antibiotik saja. Namun sebagian besar membutuhkan drainase abses. Prosedur ini dengan memasukkan jarum dan menempatkan kateter drainase ke dalam abses untuk menghilangkan nanah yang menyebabkan infeksi. Dokter juga dapat melakukan biopsi hati secara bersamaan dengan mengambil sampel jaringan hati. Hal ini membantu dokter menentukan kondisi kesehatan hati secara keseluruhan. Prosedur diagnosis dan intervensi invasif dilakukan dengan CT scan atau ultrasound.
Untuk kasus yang lebih parah, pembedahan dapat dilakukan untuk menghilangkan abses. Setelah operasi, pasien akan diberikan antibiotik selama 4-6 minggu untuk membantu menghilangkan infeksi.
Pengobatan infeksi perut dan lainnya secara cepat dapat mengurangi risiko pengembangan abses hati, namun sebagian besar kasus tidak dapat dicegah.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala diatas disertai: