Menuju Kekebalan Bersama
Saat itulah wabah baru akan usai, ini ilmunya, ilmu epidemiologi. Syaratnya adalah minimal 70% populasi terinfeksi. Caranya ada 2, terpapar virus langsung atau vaksinasi. Yang gak mau vaksin, mungkin saja nanti berpartisipasi dengan mengalami infeksi langsung.
Harapannya adalah gejala ringan sedang. Ini mirip dengan gejala KIPI (kejadian ikutan pasca vaksinasi). Yang sudah vaksin pun masih bs tertular, ini terutama karena adanya varian delta.
Namun dari pengamatan, gejalanya cenderung akan ringan-ringan saja atau OTG (Orang Tanpa Gejala). Jika saat ini kasus meningkat tajam, ya itu karena sudah memang fenomena alamiah wabah, sebelum terbentuk kekebalan kelompok. Yang penting saat ini adalah, saat terpapar, pasien harus membangun psikologi yang baik.
Dengan keyakinan, sepuluh hari kemudian sembuh & kebal. Jika bergejala sedang, memang harus opname. Jika sudah dirawat dengan maksimal namun tidak berhasil, mungkin saja itu sudah takdir.
Kurangi memikirkan hal-hal yang tidak perlu seperti: tentang CT Value, obat cacing, susu beruang, dan lain-lain. Jika isoman, fokus istirahat, nutrisi & obat2 untuk mengurangi keluhan. Jika opname, ikuti petunjuk nakes.
Yang belum vaksinasi, segeralah vaksinasi. Bukan justru datang ke dokter buat nyari surat izin tdk vaksin. Semua vaksin sama, semua ada kelebihan & kekurangannya. Dapat vaksin saja kita sdh bersyukur.
Ingat kita belum punya vaksin produksi sendiri, masih tergantung dari negara lain. Jika ada efek samping ringan, terima sajalah, itu tanda terbentuknya antibodi. Bawa sederhana, itu jauh lebih baik untuk kita semua.
Sadarilah, vivere pericoloso!
By : (dr Putu Arya Nugraha SpPD, FINASIM, Singaraja)