(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

DBD. Gejala dan Antisipasinya

Admin rsud | 14 November 2024 | 21 kali

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini semakin bertambah saat musim penghujan tiba. Deteksi dini dan penanganan yang terlambat mengakibatkan meningkatnya kasus yang berakhir dengan kematian.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam serius yang ditularkan oleh nyamuk betina Aedes aegypti yang menyerang sistem peredaran darah manusia. Oleh karena itu, penyakit ini bisa menjadi lebih serius jika seseorang tidak segera mendapat penanganan yang tepat. Perawatan terlambat hanya akan memperbesar risiko dampak buruk hingga kematian.


Gejala Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah terbagi menjadi dua jenis. Pertama, demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang membuat kebocoran pembuluh darah. Lalu, demam dengue (Dengue Fever) yang tidak membuat pembuluh darah bocor. 


Gejala demam berdarah

  • Demam. Pada tahap awal demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit atau flu biasa. Pada DBD, demam naik turun yang terjadi 2-7 hari.
  • Muncul bintik bintik kemerahan
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Nyeri pada area belakang bola mata
  • Manifestasi perdarahan (kulit, mukosa, pencernaan)



Berikut ini tanda peringatan demam berdarah yang parah

  • Sakit perut, nyeri saat tekan
  • Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam)
  • Pendarahan dari hidung atau gusi
  • Muntah darah, atau darah dalam tinja
  • Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung


Fase Demam Berdarah

Fase yang biasanya dialami oleh pasien demam berdarah dimulai dari gejala yang muncul pertama kalinya sampai tahap pemulihan. 

kenali 3 fase demam berdarah berikut ini: 

Fase 1: Demam Tinggi (Febrile Phase)

Umumnya, demam berdarah akan dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini juga disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, kepala.  Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini. Biasanya, jumlah trombosit akan mengalami penurunan dengan cepat sampai kurang dari 100.000 per mikroliter darah yang terjadi dalam waktu singkat (2-3 hari). 

Fase 2: Periode Kritis (Critical Phase)

Fase kedua dikenal sebagai periode kritis yang paling penting untuk diwaspadai. Pada fase ini, suhu tubuh dapat turun (di bawah 38 derajat celcius) sehingga banyak pasien merasa sudah pulih. Sebenarnya, pada fase kritis dapat terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah. Detak jantung, tekanan darah mungkin berfluktuasi, dan dalam kasus yang parah, turun ke tingkat yang sangat rendah yang merusak organ vital, seperti ginjal dan hati. Fase ini terjadi dalam 3-7 hari sejak demam dan akan berlangsung selama 24-48 jam. 


Tanda DBD sudah memasuki fase kritis adalah sebagai berikut: 

  • Sakit perut
  • Muntah terus-menerus, bahkan hanya dengan cairan
  • Kecenderungan perdarahan seperti muncul darah dalam muntah meskipun hanya berupa garis-garis merah darah, pendarahan dari hidung atau gusi
  • Mudah memar
  • Feses berwarna hitam dan lengket (seperti tart)
  • Kesulitan bernafas

Fase 3: Pemulihan (Recovery Phase) 

Setelah melewati masa kritis datanglah fase pemulihan yang akan terjadi dalam periode 48-72 jam setelah fase kritis. Saat masa recovery DBD, cairan yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk kembali ke pembuluh darah. 

Penyebab Demam Berdarah