Pakaian ketat dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan, salah satuny adalah jerawat punggung. Pakaian ketat membuat kulit sulit bernapas, mengiritasi kulit dan menyebabkan penyumbatan keringat. Keringat yang tersumbat akan memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Cobalah untuk berhenti menggunakan atasan ketat, ganti dengan atasan longgar berbahan katun yang dapat dengan mudah menyerap keringat. Jika Anda berhenti mengenakan atasan ketat selama seminggu, dan jerawat mereda, ini bukan merupakan tanda masalah mendasar yang lebih serius.
Selain atasan ketat, jerawat punggung juga dapat dengan mudah tumbuh dari pakaian yang berkeringat. Setelah olahraga tak jarang seseorang melanjutkan aktivitas tanpa mengganti bajunya. Terlalu lama dalam pakaian berkeringat memungkinkan waktu bagi bakteri untuk berkembang biak di kulit. Pastikan Anda berganti dari pakaian berkeringat dengan cepat, terutama usai olahraga. Pakaian yang berkeringat juga bisa menyebabkan ruam kulit, infeksi ragi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tempat tidur yang kotor
Anda mungkin menghabiskan banyak waktu di tempat tidur. Jadi layak untuk menjadikannya tempat yang sehat tanpa bakteri dan jamur. Jerawat punggung bisa dimulai dari rendahnya tingkat kebersihan tempat tidur
Seprai dapat menjadi tempat tinggal dasar untuk bakteri, dan juga dapat mengumpulkan kotoran dan minyak dari waktu ke waktu, jadi ini penting untuk mencuci dan mengganti seprai secara berkala. Mengganti seprai juga dapat mencegah masalah kulit lainnya seperti eksim, infeksi, hingga alergi.
Hormon
Hormon, baik yang muncul secara alami atau ditambah dengan obat-obatan, adalah penyebab utama jerawat. Punggung Anda, sayangnya, tidak kebal oleh jerawat. Jadi, jika Anda memiliki jerawat yang membandel yang tidak berubah dengan seprai dicuci atau pakaian diganti, Anda mungkin perlu ke dokter dan berbicara tentang kadar hormon.
Jika seseorang menggunakan steroid anabolik atau suplemen testosteron, itu dapat meningkatkan produksi minyak kulit mereka dan menyebabkan jerawat yang parah pada punggung, dada, dan wajah. Ketidakseimbangan hormon seperti yang terlihat pada ovarium polikistik juga dapat mempengaruhi kulit pada saat yang sama.
Pola makan yang tidak sehat dapat memengaruhi tubuh dengan berbagai cara salah satunya dengan mengubah hormon. Jika Anda rentan terhadap jerawat, makanan tertentu bisa menjadi pemicu. Penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi pada indeks glikemik yang berarti menyebabkan gula darah naik dengan cepat, dapat memperburuk jerawat. Makanan ini termasuk roti putih, pasta dan nasi putih, dan kentang putih.
Pengobatan tertentu
Seperti banyak masalah kesehatan, obat-obatan atau suplemen dapat berinteraksi dengan tubuh untuk menyebabkan masalah jerawat. Jerawat punggung bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda tidak menyukai apa yang Anda masukkan ke dalamnya.
Sering kali jerawat punggung dapat dipicu oleh obat atau suplemen tertentu seperti bubuk protein. Jadi, seperti biasa, ketika Anda pergi ke dokter, penting untuk menyebutkan semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi.
Masalah genetik
Jika Anda menderita jerawat punggung, itu mungkin merupakan tanda bahwa Anda secara genetik cenderung mengalami masalah kulit. Terkadang, jerawat bukan kesalahan makan atau pakaian, bisa jadi itu adalah genetik, dan orang-orang dapat lebih rentan untuk melakukan kegiatan tertentu yang menyebabkan berjerawat.
Masalah dengan jerawat bisa ditturunkan dalam keluarga. Konsultasikan pada dokter kulit untuk mengetahui apakah ada makanan atau rutinitas perawatan kulit yang memiliki pemicu potensial jerawat punggung.
Gunakan scrub pengelupasan kulit yang lembut dengan bahan-bahan seperti asam salisilat untuk menghilangkan kotoran dan minyak ekstra dari kulit. Ini bisa membantu mengurangi jumlah kulit mati yang bisa menyumbat pori-pori.
Rambut berminyak
Rambut panjang mungkin menambahkan minyak dan kotoran ke kulit di punggung dan menyebabkan wabah jerawat. Cuci rambut secara teratur, dan ikat selama tubuh berkeringat. Juga, jangan biarkan kondisioner atau sampo mengalir di punggung.
Bahan dalam produk kondisioner dapat berkontribusi pada pori-pori yang tersumbat. Selalu gunakan pembersih tubuh atau exfoliant setelah membilas kondisioner. Ini akan memastikan bahwa tidak ada produk tebal yang tersisa di kulit.
by : Liputan6.com