(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

5 Cara Mencegah Virus TORCH Saat Hamil

Admin rsud | 09 April 2019 | 8507 kali

TORCH merupakan singkatan dari Toksoplasmosis, Other infections (sipilis, hepatitis B, coxsackie virus, dan lain-lain), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus (HSV). Infeksi TORCH pada ibu hamil dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Di antaranya adalah menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, serta kelainan atau kecacatan janin. Mengingat bahaya TORCH yang sangat besar bagi ibu hamil, maka sebaiknya ibu melakukan berbagai upaya agar terhindar dari infeksi berbahaya ini.

Selain pemeriksaan kehamilan secara teratur, berikut tips yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus TORCH:

Mengonsumsi makanan yang matang

Hindari mengonsumsi makanan yang tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH banyak terdapat pada makanan, dan tidak akan mati apabila makanan tersebut tidak dimasak hingga matang. Tundalah keinginan Anda untuk mengonsumsi telur setengah matang dan salmon sashimi.

Mengonsumsi makanan bergizi

Perbanyak mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan selama hamil. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat, sehingga mampu melawan berbagai penyakit termasuk TORCH. Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari.

Melakukan vaksinasi

Vaksin rubella dapat mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Vaksin ini harus dilakukan sebelum kehamilan. Setiap wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan sebelum menikah untuk mendeteksi adanya virus TORCH dalam tubuh. Setelah itu konsultasikan dengan dokter, kapan vaksinasi TORCh sebaiknya dilakukan.

Jaga kebersihan tubuh

Jagalah selalu kebersihan tubuh Anda, dimulai dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan dengan sabun. Menjaga kebersihan tubuh juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda dalam melawan virus TORCH.

Hindari kontak dengan penderita penyakit

Ibu hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubella. Dengan menghindari kontak tersebut, risiko ibu hamil untuk tertular virus menjadi semakin kecil.

Sumber: Majalah Silver, SIloam Hospitals.


Article By Rianti Fajar