Tubuh manusia terdiri dari dua pertiga air. Dengan kata lain, air memainkan peran besar dalam tubuh, seperti memfasilitasi pencernaan, melumasi sendi dan menghilangkan racun untuk menjaga kulit tetap sehat.
Nah dehidrasi umumnya terjadi karena seseorang kehilangan lebih banyak cairan (meski hanya kehilangan satu sampai dua persen) daripada yang mereka terima.
Jika dehidrasi dibiarkan berlanjut dalam waktu lama, akan memengaruhi fungsi ginjal dan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Juga menyebabkan kerusakan otot.
Ciri-ciri Dehidrasi
Kehilangan air tubuh tanpa menggantikannya menyebabkan darah Anda menjadi lebih terkonsentrasi. Ketika dehidrasi terjadi, umumnya ditandai dengan rasa haus, mudah lelah, kepala pusing, kulit kering.
Namun tahukah Anda, dehidrasi juga dapat menyebabkan tanda penurunan mental dan fisik. Berikut beberapa ciri atau tanda dehidrasi lain yang jarang diketahui orang dan apa solusinya? Berikut penjelasannya seperti dikutip di laman WebMD:
1. Detak Jantung dan Pernapasan Cepat
Wajar jika detak jantung meningkat dan pernapasan cepat saat berolahraga. Tetapi jika gejala tersebut tidak hilang usai berolahraga atau bahkan Anda tak melakukan aktivitas fisik tersebut, itu tanda dehidrasi.
Ya, artinya Anda mengalami dehidrasi parah karena jumlah elektrolit yang terkuras dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah.
Solusi: Agar fungsi jantung, hati, ginjal, dan paru-paru berfungsi baik perlu asupan cairan yang cukup. Jika tanda pertama ini dirasakan, Anda bisa segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh.
Dokter kemungkinan akan memberikan cairan intravena yang mengandung larutan rehidrasi konsentrat (air dengan garam dan gula seperti natrium klorida dan kalium), untuk pengiriman cepat cairan ke bagian yang paling haus dari tubuh Anda.
2. Kebingungan
Tahukah Anda bahwa otak terdiri dari 73 persen air? Itu sebabnya minum air dan makan makanan yang penuh air dapat membantu otak Anda bekerja lebih baik.
Di sisi lain, jika Anda tidak mendapatkan cukup cairan, dapat berdampak buruk, seperti merasa bingung mengapa Anda bisa sampai di suatu tempat atau tentang apa yang dilakukan. Dampak lainnya sering pingsan yang artinya Anda mengalami dehidrasi parah.
Solusi: Lakukan rehidrasi dengan benar dengan memperlambat minum air dan mengonsumsi makanan yang kaya air, seperti mentimun, semangka, tomat, stroberi, apel, dan anggur.
3. Demam dan Mengigil
Demam dan mengigil erat dikaitkan dengan flu atau infeksi telinga. Namun jangan sampai keliru ya karena bisa jadi tanda berbahaya, yaitu dehidrasi parah.
Ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup cairan, sulit untuk mempertahankan suhu tubuh yang teratur. Kondisi itu juga dapat menyebabkan hipertermia dan gejala seperti demam termasuk kedinginan.
Solusi: Segara hentikan olahraga apa pun atau aktivitas berat. Jika kondisi itu terjadi di rumah, kompres wajah dengan air dingin.
4. Obesitas
Dalam sebuah studi yang dilakukan asisten profesor kedokteran dari University of Michigan, dr. Tammy Chang diketahui bahwa ada hubungan antara dehidrasi dan kelebihan berat badan atau obesitas.
“Kami menemukan bahwa orang dewasa (di Amerika) yang tidak terhidrasi Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) tinggi dibandingkan mereka yang terhidrasi," jelas dr. Tammy seperti dikutip laman Today.com.
IMT yang tinggi dilihat dari seberapa pekatnya warna urine (yang menunjukkan tanda apakah seseorang terhidrasi atau tidak). Kemudian para peneliti membandingkan dengan IMT yang mengukur lemak berdasarkan tinggi dan berat badan. Hasilnya ditemukan bahwa orang yang terhidrasi memiliki IMT lebih baik.
Dengan kata lain, seseorang yang kurang mengonsumsi cairan atau mengalami dehidrasi berisiko obesitas. Hal itu terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang memacu meningkatkan nafsu makan, dan asupan makanan yang kayak lemak, sehingga asupan air dalam tubuh menurun.
Faktanya yang sering terjadi, ketika rasa haus muncul banyak orang lebih memilih mengonsumsi cairan yang mengandung gula tinggi, hingga menyumbang kalori cukup banyak bagi tubuh.
Solusi: Tentu Anda harus mengonsumsi air putih lebih banyak sesuai kecukupan tubuh.
Tanda dari poin satu sampai empat sebenarnya dapat diatasi atau dicegah dengan rutin mengonsumsi air putih, sesuai standar takaran yang ditetapkan pemerintah, yaitu delapan gelas per hari atau minimal dua liter sehari.
by : www.liputan6.com/health