Berbagai mikroorganisme dapat mengganggu kesehatan kulit tubuh, termasuk jamur. Salah satu infeksi jamur kulit adalah ringworm. Infeksi ini terdiri atas beberapa jenis dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Seperti apa ringworm tersebut, dan apa saja jenis-jenisnya?
Ringworm atau dermatofitosis adalah infeksi jamur kulit yang bisa menyerang berbagai bagian tubuh. Berbagai jenis jamur dapat menjadi penyebab ringworm, termasuk Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Penularan jamur-jamur tersebut bisa dari kontak langsung saat bersentuhan dengan penderitanya, melalui benda tertentu, bahkan dari tanah.
Infeksi jamur kulit pun terdiri atas beberapa jenis, yaitu tinea pedis, tinea cruris, tinea capitis, dan tinea corporis.
Berikut ini jenis-jenis infeksi jamur kulit ringworm yang patut untuk diketahui.
Tinea pedis, disebut juga dengan kutu air atau kaki atlet (diterjemahkan dari Bahasa Inggris athlete’s foot), adalah infeksi jamur pada kulit kaki. Infeksi ini juga dapat menyebar ke bagian kuku dan tangan. Kutu air disebut kaki atlet karena kerap dialami oleh para atlet.
Jamur penyebab tinea pedis dapat menempel di kaki apabila Anda tertular dari penderitanya, atau karena kaki Anda menyentuh permukaan bidang yang terkontaminasi oleh jamur tersebut. Jamur ini umumnya ditemukan di kamar mandi, ruang ganti, atau di area kolam renang.
Infeksi ini juga bisa terjadi pada orang yang menggunakan kaos kaki ketat dan kaki berkeringat yang menggunakan kaos kaki.
Beberapa gejala yang bisa muncul karena kutu air di kaki, yaitu rasa gatal, sensasi menyengat dan terbakar, kulit terkelupas, hingga kulit kering. Kutu air juga dapat menjadi berubah warna, menebal, rapuh, dan tertarik keluar dari alas kuku.
Tinea cruris atau jock itch adalah infeksi jamur kulit yang umumnya terjadi di kulit area kelamin, paha bagian dalam, dan pantat. Beberapa gejala dari infeksi jamur tinea cruris adalah kulit kemerahan, rasa gatal, sensasi terbakar, dan kulit mengelupas. Ruam dan perubahan warna kulit juga dapat terjadi.
Tinea cruris juga menular, sehingga Anda berisiko tertular jika berkontak langsung dengan penderita infeksi jamur kulit ini. Kontak dengan pakaian yang tidak dicuci dari penderita tinea crusis juga bisa terjadi.
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang umumnya terjadi di area kulit kepala dan rambut. Tinea capitis umum menimpa anak-anak, walau dapat terjadi di semua kalangan.
Infeksi jamur tinea capitis menyebabkan bercak kecil melingkar yang gatal dan bersisik. Gejala lain yang dapat timbul yaitu rambut rapuh, sakit pada kulit kepala, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Tinea capitis juga dapat terjadi saat Anda menyentuh langsung kulit penderitanya. Penularan melalui sisir atau sprei penderita juga berisiko terjadi.
Tak hanya dari manusia, tinea capitis juga bisa ditularkan oleh hewan, seperti anjing dan kucing. Begitu juga dengan hewan ternak, seperti kambing, kuda, babi, dan sapi.
Tinea capitis juga menyebabkan ruam yang melingkar seperti cincin dan terjadi di beberapa bagian tubuh.
Selain ruam yang melingkar, rasa gatal juga bisa terjadi. Pada fase yang parah, tinea corporis juga dapat menimbulkan lepuh dan luka bernanah di area cincin ruam tersebut.
Anda dapat terkena infeksi jamur kulit ini melalui sentuhan fisik dengan penderitanya, ditularkan dari hewan, dari benda yang sudah disentuh oleh penderita, bahkan dari tanah.
Umumnya ringworm bisa ditangani dengan krim antijamur. Beberapa jenis krim antijamur tersebut yaitu miconazole, terbinafine, dan clotrimazole. Apabila krim tidak ampuh menangani infeksi jamur kulit tersebut, dokter mungkin juga akan menyarankan obat minum antijamur.
Selain dari obat bebas atau resep dokter, Anda juga perlu menerapkan gaya hidup bersih dalam menangani infeksi jamur kulit. Beberapa gaya hidup bersih tersebut, yaitu:
Anda juga perlu menerapkan pencegahan ringworm, dengan membersihkan tangan setelah memegang hewan, membersihkan area bermain hewan, menggunakan alas kaki, dan menghindari penggunaan barang pribadi secara bersama. Tak lupa, jaga kulit senantiasa kering dan bersih.