Masalah kulit bisa ditimbulkan oleh berbagai penyebab. Mulai dari faktor genetik, reaksi alergi, infeksi bakteri dan infeksi virus. Masalah kulit yang timbul karena penyakit yang disebabkan oleh virus bukan saja mengganggu penampilan, tapi juga mudah menular.
Karena itu, tak ada salahnya kita mengenali beberapa penyakit kulit akibat virus beserta gejala-gejala yang timbul. Mari simak 3 jenisnya di bawah ini!
Terdapat 3 jenis penyakit akibat virus yang bisa menyerang kulit Anda. Apa sajakah jenisnya?
Cacar air disebabkan oleh virus varicella. Penyakit ini sering sekali menyerang anak-anak, tapi sering juga bisa dialami oleh orang dewasa. Biasanya, orang dewasa yang mengalaminya adalah mereka yang belum pernah terkena infeksi varicella.
Gejala awal cacar air meliputi ruam yang terasa gatal. Kemudian mulai timbul bintil-bintil berisi cairan di seluruh tubuh. Gejala tersebut diiringi demam, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan.
Masa inkubasi (terpapar virus hingga muncul gejala) dari cacar air umumnya adalah 7 sampai 21 hari. Di masa-masa ini, beberapa hari sebelum gejala muncul, virus varicella sudah bisa menular ke orang lain. Oleh sebab itu, penderita diharapkan tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain.
Penyembuhan varicella dilakukan dengan cara cukup istirahat, banyak minum untuk meredakan demam, dan pemberian obat yang bisa meringankan gejala. Dala waktu sekitar tujuh hari, bintil-bintil di tubuh penderita akan mulai mengering, membentuk koreng, mengelupas, lalu sembuh.
Dalam dunia medis, cacar api dikenal dengan istilah herpes zoster. Penyakit ini yang disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air, yaitu varicella.
Cacar api bisa dibilang sebagai infeksi kedua akibat virus varicella. Infeksi pertama akan memunculkan penyakit cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus varicella akan tetap berada dalam sistem saraf dalam kondisi tidak aktif (dorman).
Ketika virus varicella kembali aktif, akan timbul bintil-bintil yang terasa sangat gatal dan sakit seperti terbakar pada permukaan kulit, tempat area saraf yang terkena serangan virus berada.
Sensasi terbakar ini muncul karena virus menyerang saraf yang berfungsi terhadap persepsi rasa sakit dan suhu. Rasa sakit dapat tetap terasa selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah gejala bintil-bintil cacar api menghilang.
Biasanya, bintil-bintil muncul mengikuti arah saraf, sehingga berbentuk memanjang seperti pita atau ular. Karena itu, penyakit ini disebut juga cacar ular.
Mereka yang rentan terkena penyakit yang disebabkan oleh virus varicella ini meliputi kalangan lanjut usia (lansia). Demikian pula dengan orang-orang yang mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh, misalnya penderita HIV dan AIDS, penderita kanker yang menjalani kemoterapi, maupun orang yang mengonsumsi obat penekan sistem imun.
Kutil juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu human papilloma virus (HPV). Virus ini terdiri dari banyak tipe, sehingga dapat menimbulkan berbagai tipe kutil.
Ada tipe HPV yang hanya menyebabkan kutil kecil yang bisa hilang sendiri. Namun ada juga HPV yang bisa memicu tumbuhnya banyak kutil berukuran besar pada tangan dan kaki, yang dikenal dengan nama epidermodysplasia verruciformis (EV).
Epidermodysplasia verruciformis termasuk penyakit langka menyerang orang dengan kelainan genetik berupa mutasi gen EVER1 dan EVER2 pada kromosom 17q25, atau orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kedua kondisi ini membuat tubuh tidak bisa melawan infeksi HPV.
Pada lebih dari 50 persen kasus EV, kutil-kutil mulai bermunculan pada usia kanak-kanak. Tepatnya, di antara usia 5 hingga 11 tahun dan terus bertambah banyak serta membesar hingga penderita dewasa.
Di Indonesia sendiri, kasus ekstrem EV pernah menimpa Dede Koswara, yang kemudian dijuluki sebagai ‘manusia akar’ akibat penyakitnya.
Untuk mencegah penularan kutil, janganlah saling meminjamkan barang pribadi dengan orang lain. Misalnya, pakaian atau handuk. Anda juga dilarang menggaruk atau mencungkil kutil. Bila terasa mengganggu, lebih baik tutup kutil dengan plester atau perban yang diolesi salicylic acid.
Penyakit yang disebabkan oleh virus bisa juga menyerang kulit. Mulai dari cacar air, cacar api, hingga kutil. Oleh sebab itu, kenali gejalanya sejak dini agar penularan bisa dicegah dan penanganan bisa dilakukan secepatnya.